10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia

Jenis Burung Langka dan Terancam Punah – Menurut Badan Konservasi Internasional (IUCN) merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab terancam punah. Sepuluh burung tersebut yakni Jalak Bali, Maleo sekawor, Elang Jawa, Merak hijau, Kuau Kerdil Kalimantan, kakatua Kecil Jambul Kuning, Kasuari Gelambir Ganda,Gosong Maluku , Bangau tong-tong, Mentok Rimba. Untuk lebih jelasnya simak klarifikasi dibawah ini.


Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia

 merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia  merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia


 merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia  merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia


 merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia  merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia


 merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia  merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia


 merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia  merilis sepuluh burung asal Indonesia yang perlu segera menerima konservasi sebab teranc 10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia



1. Jalak Bali


Jalak bali (Leucopsar rothschildi) yakni sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali merupakan burung endemik pulau Bali dan dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Jalak bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I.


2. Maleo Senkawor


Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor ketika ini. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat janjkematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta tempat dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo Senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice I.


3. Elang Jawa


Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnya Spizaetus bartelsi yakni salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan semenjak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.


Mempertimbangkan kecilnya populasi, wilayah agihannya yang terbatas dan tekanan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke dalam status EN (Endangered, terancam kepunahan). Demikian pula, Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai binatang yang dilindungi oleh undang-undang.


4. Merak Hijau


Merak Hijau atau dalam nama ilmiahnya Pavo muticus yakni salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Merak Hijau dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.


5. Kuau Kerdil Kalimantan


Kuau-kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri) adalah jenis kuau-kerdil berukuran sedang yang berhabitat di hutan hujan dataran rendah Pulau Kalimantan. Kuau ini yakni jenis kuau merak yang paling langka dan sudah jarang ditemui. Cirinya yakni ukuran tubuhnya yang maksimal sanggup tumbuh hingga 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak Kalimantan masih berkerabat dengan kuau-kerdil Malaya dan kuau-kerdil Palawan. Burung ini mempunyai status konservasi EN (endangered) atau terancam punah oleh IUCN red list.


6. Kakatua Kecil Jambul Kuning


Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea yakni burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, serta tempat dan populasi dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, kakatua-kecil jambul-kuning dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.


7. Kasuari Gelambir Ganda


Kasuari Gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius yakni salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung Kasuari mempunyai kaki yang besar dan besar lengan berkuasa dengan tiga buah jari pada masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya sebab diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak sanggup terbang. Burung Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu demam isu berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan. Penangkapan liar dan hilangnya habitat hutan mengancam keberadaan spesies ini. Kasuari Gelambir-ganda dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.


8. Gosong Maluku


Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnya Eulipoa wallacei yakni sejenis burung gosong berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam genus tunggal Eulipoa. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, keamanan yang tidak stabil di Maluku yang menghambat perjuangan derma spesies serta populasi yang terus menyusut dan tempat dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Gosong Maluku dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.


9. Bangau Tongtong


Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) yakni spesies burung dari familia bangau atau Ciconiidae. Tersebar di selatan Asia mulai dari India timur hingga pulau Jawa. Tingginya sekitar 110-120 cm, berat 5 kg dan rentang sayap 210 cm. Spesies ini yakni yang terkecil dalam genus Leptoptilos. Bagian atas tubuhnya dan sayapnya berwarna hitam, namun perut dan potongan bawah ekor berwarna putih. Kepala dan lehernya botak. Paruhnya berwarna pucat, pancang dan tebal. Burung muda warnanya lebih kusam daripada burung dewasa. Status konservasi burung ini berdasarkan IUCN yakni rentan (vulnerable, VU).


10. Mentok Rimba


Mentok Rimba atau dalam nama ilmiahnya Cairina scutulata yakni sejenis burung dari keluarga angsa (suku Anatidae). Spesies ini termasuk salah satu burung air yang paling langka dan terancam punah di dunia. Pada masa lalu, Mentok Rimba hidup tersebar luas mulai dari India timur laut, Bangladesh, Asia Tenggara, Sumatra hingga Jawa. Pada tahun 2002 populasinya di seluruh dunia tinggal lagi 800 ekor; dengan sekitar 200 ekor menyebar di Laos, Thailand, Vietnam dan Kamboja, sekitar 150 ekor di Sumatra, terutama di Taman Nasional Way Kambas, dan 450 ekor di India, Bangladesh dan Myanmar. Jenis unggas ini masuk dalam daftar IUCN red list sebagai fauna yang terancam punah (endangered, EN).


Semoga untuk kedepannya kelestarian dan keanekaragaman hayati di Indonesia tetap terjaga sebab satwa juga penting untuk masa depan bangsa dan generasi kita nanti. Terimakasih biar bermanfaat 🙂




Belum ada Komentar untuk "10 Jenis Burung Langka dan Terancam Punah di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel