Singkong Jadi Besar? Ini Pupuknya
Ingin memanen umbi singkong hingga 25-30 kg/tanaman? Cobalah menggunakan kombinasi teknik budidaya berikut.
Pertama, lahan disuburkan dengan pemupukan. Pupuk yang diberikan yaitu pupuk sangkar sapi, kuda, ayam atau kotoran kambing, tergantung ketersediaan pupuk sangkar di sekitar lahan. Setiap m2 lahan sanggup ditebar 2-3 kg pupuk kandang.
Pupuk sangkar sanggup memperbaiki tekstur tanah alasannya yaitu acara biologi dari materi organik. Pupuk sangkar juga menghasilkan hormon sitokinin dan giberelin. Kedua hormon itu merangsang pertumbuhan tanaman. Pupuk sangkar juga memperlihatkan unsur hara makro yang memang diperlukan tanaman.
Berikutnya, sebelum bibit singkong ditanam, rendam bibit tersebut menggunakan larutan pupuk organik cair. Perendaman berlangsung selama 5-6 jam. Perendaman akan memicu tunas tumbuh cepat. Setelah itu tanamlah bibit singkong dengan jarak tanam 2,5 m x 1 m. Populasi tumbuhan sekitar 5.000 singkong/ha.
Saat bibit sudah ditanam, segera berikan 1 kg kompos/tanaman, kemudian siramkan tipis-tipis pupuk organik cair pada tanah daerah bibit tersebut ditanam. Dengan cara itu, tunas dari bibit muncul sehabis 2 pekan. Perawatan selanjutnya dengan memperlihatkan pupuk organik cair pada bulan ke-2 dan ke-4 dengan total takaran 2 liter/bulan untuk seluruh tanaman.
Pada bulan ke-3 dan ke-5, taburkan 600 kg pupuk Urea dan 495 kg pupuk beragam NPK untuk setiap hektar. Selepas bulan ke-5 hingga panen, tumbuhan singkong tidak perlu dipupuk lagi hingga siap dipanen.
Belum ada Komentar untuk "Singkong Jadi Besar? Ini Pupuknya"
Posting Komentar