Konsumsi Jeruk Cegah Karang Gigi

Sejatinya, plak berwarna putih abu-abu atau kekuningan yang melekat pada gigi merupakan deposit mikroba. Deposit itu terbentuk sebab tersedia nutrisi bagi mikroba, terutama basil untuk tumbuh menjadi koloni bakteri.

Deposit mikroba tersebut dalam suasana asam memicu terbentuknya karang gigi yang berujung pada karies atau gigi berlubang. Data Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan pada 2007 mengatakan prevalensi penduduk Indonesia terhadap karies mencapai 72,1 %.

Pengendalian plak selama ini dilakukan secara mekanis ibarat menyikat gigi. Menyikat gigi memang sanggup menyingkirkan plak dan debris makanan, mengurangi inflamasi gingiva, serta mengurangi mikroba. Cara lain, menggunakan obat kumur.

Selain tindakan di atas, terdapat cara gampang mencegah plak sekaligus meminimalisir munculnya karang gigi, ialah menggunakan jeruk nipis Citrus aurantifolia. Riset Fitarosana Enda dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah pada 2012, mengatakan ekstrak jeruk nipis sebanyak 65% bisa menurunkan jumlah basil pembentuk plak. Jeruk nipis mempunyai sifat antibakteri berkat kandungan minyak asiri yang dijumpai pula pada obat kumur.

Riset Silvia dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU) pada 2013 mengatakan konsumsi jeruk siem setiap hari setelah makan siang juga bisa mengurangi pembentukan plak gigi. Penelitian selama 20 hari dengan responden 35 mahasiswa FKG USU itu mengatakan imbas mekanis dari konsumsi jeruk siem dalam menurunkan pembentukan plak, plus imbas kimia dari kandungan jeruk.

Efek kimia itu bekerjsama ibarat pada jeruk nipis, ialah kandungan minyak asiri terutama senyawa kavikol. Kavikol pada jeruk bisa mengakibatkan denaturasi (kehilangan protein) sel basil sehingga basil mati. Bahkan daya hancur kavikol mencapai 5 kali lebih besar daripada senyawa fenol pada jeruk yang berefek serupa. Jadi? Tak ada salahnya untuk rajin mengonsumsi jeruk biar bebas dari karang gigi.

Bagikan Artikel ini