Instalasi Hidroponik (6): Hidroponik Vertikultur Baru
Ada pemandangan menarik ketika berlangsung bazar Komunitas Organik Indonesia (KOI) di Jakarta pada awal Oktober 2014. Di salah satu sudut area masuk lokasi bazar tampak bangun tegak sebuah instalasi hidroponik vertikultur baru. Itulah titisan terbaru hidroponik vertikultur hasil riset Thai Advanced Agri Tech dan Universitas Prince Songkhla di Thailand.
Hidroponik vertikultur gres bercorak hijau muda itu istimewa alasannya ialah hanya memerlukan lahan 60 cm x 60 cm dengan 6 tingkat rak yang memuat 30 pot sayuran. Sejatinya populasi sayuran itu masih sanggup didongkrak dengan menambah tinggi vertikultur hingga 7 tingkat rak dengan total 35 pot sayuran. Pantas kalau hidroponik vertikultur itu menjadi solusi pas untuk pehobi yang mempunyai keterbatasan lahan pekarangan.
Sudah begitu cara kerja hidroponik vertikultur berbahan plastik dengan lapisan pelindung ultraviolet (UV) supaya tahan 5-7 tahun itu tidak ribet. Prinsipnya kerjanya mendorong larutan nutrisi dari tangki nutrisi ke atas menggunakan pompa, selanjutnya membiarkan larutan nutrisi itu menyebar ke seluruh pot mengikuti gravitasi sebelum terkumpul kembali di tangki nutrisi. Begitu seterusnya.
Nah untuk berhidroponik aneka sayuran selama 2 bulan, sistem itu hanya memerlukan sekitar 66 liter larutan nutrisi. Volume itu hanya berkurang tak hingga 5% selama budidaya karena seluruh instalasi tertutup, kecuali daerah menaruh netpot. Dengan isntalasi yang tertutup juga menhindari hidroponik vertikultur dari paparan air hujan. Harap mafhum air hujan yang mungkin masuk ke tangki sanggup menurunkan nilai electro conductivity (EC) bahkan menimbulkan kontaminasi larutan nutrisi.
Kelebihan lain hidroponik vertikultur gres itu ialah kemampuannya menghadirkan kadar oksigen terlarut tinggi dalam nutrisi. Hal itu sanggup terjadi sesudah nutrisi jatuh mengikuti gaya gravitasi. Prinsipnya menyerupai mirip anutan air di hulu sungai yang selalu berlimpah oksigen. Oksigen terlarut tinggi itu sanggup memacu akar menyerap nutrisi lebih banyak sehingga tanaman cepat tumbuh.
Instalasi hidroponik vertikultur itu juga dilengkapi kemampuan menyimpan larutan nutrisi ketika listrik padam yang menimbulkan pompa tak bisa mengalirkan nutrisi. Hal itu terjadi karena lubang input dan output setiap pot terletak di atas. Saat larutan nutrisi masuk beliau akan memenuhi ruang bawah terlebih dahulu. Kelebihan larutan itu disalurkan ke pot lain. Kurang lebih cara kerjanya menyerupai sistem pengairan sawah subak di Bali.
Walhasil ketika listrik padam pun pot masih menyimpan larutan nutrisi. Saat itu secara tidak pribadi cara kerja sistem hidroponik verikultur kolam bermetamorfosis hidroponik sistem sumbu atau wick system sambil menunggu anutan listrik menyala kembali.
Belum ada Komentar untuk "Instalasi Hidroponik (6): Hidroponik Vertikultur Baru"
Posting Komentar