Pilih Cabang Primer Untuk Setek Lada
Solihin di Ciamis, Jawa Barat mengeluhkan merosotnya produktivitas lada rambat Piper nigrum pascatanam bibit setek sampai 40%. Adakah yang salah? Padahal produksi bibit lada asal setek batang lumrah dilakukan karena cepat dan produktivitas tidak berbeda jauh dibandingkan induk seteknya.
Sejatinya bibit setek batang terbaik berasal dari cabang primer karena produktivitas tergolong tinggi. Bila setek berasal dari cabang sekunder, produktivitas tumbuhan lada akan melorot. Itu pula sebenarnya dialami oleh Solihin. “Bila digunakan cabang tersier, tumbuhan lada juga kesulitan merambat,” ujar Sutanto, pekebun lada di Bandarlampung, Lampung.
Setek batang lada dilakukan sehabis tinggi tumbuhan sekitar 1,5 m. Pemotongan batang untuk setek tergantung kondisi tanaman, tapi rata-rata 25-30 cm. Berikutnya, salah satu ujung batang terpotong itu dioleskan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) berupa Rootone F dan dibiarkan 5-10 menit sampai mengering sebelum ditanam dalam media di pot berukuran 12 x 15 cm.
Pekebun umumnya menggunakan media tanam tanah semata atau mengkombinasikan dengan pupuk kandang. Media terbaik menurut riset Sri Amanah dari Program Studi Agronomi Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 2009 terdiri atas tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar. Kombinasi itu memperlihatkan efek aktual terhadap kecepatan pertumbuhan tunas bibit lada. Perbandingan media tanam tersebut 2:1:1.
Setelah bibit setek batang mengeluarkan 2-3 daun, tumbuhan siap dipindah ke lahan. Kondisi terbaik penanaman bibit lada dilakukan ketika awal musim hujan. Harap mafhum, bibit lada perlu air cukup banyak dikala tumbuh. Berikutnya ketika memasuki demam isu kemarau, bibit lada yang tumbuh akan lebih berpengaruh dan bisa adaptif pada pada kondisi sedikit air.
Belum ada Komentar untuk "Pilih Cabang Primer Untuk Setek Lada"
Posting Komentar