Tips Dan Cara Sukses Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula
Tips Dan Cara Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula
Hai Sahabat….Kali ini kita akan membahas cara beternak ayam pedaging atau Broiler. Nah, untuk lebih jelasnya simak klarifikasi berikut ini.
Ayam Broiler atau ayam pedaging yaitu jenis ayam ras yang sanggup tumbuh dengan cepat dan sanggup menghasilkan daging dalam waktu yang cukup singkat yaitu sekitar 5 sampai 7 minggu.
Berikut yaitu cara budidaya ternak Ayam Pedaging (Broiler):
1. Pemilihan Bibit
Berikut yaitu ciri-ciri bibit yang baik:
- Sehat dan aktif bergerak
- Tubuh gemuk (bulat)
- Bulu sehat dan mengkilat
- Hidung bersih, mata tajam dan higienis serta anus bersih
2. Lahan Ternak atau Kandang
Kandang yang ideal untuk beternak ayam pedaging adalah:
- Kandang mempunyai lokasi yang jauh dari pemukiman tapi gampang dicapai dengan memakai sarana transportasi, ada sumber air, erat dengan toko sarana peternakan serta arah sangkar membujur dari timur ke barat.
- Sirkulasi udara dalam sangkar baik semoga kebutuhan oksigen ternak terpenuhi.
- Suhu dalam sangkar harus ideal, suhu harus di sesuaikan dengan umur ternak.
Tabel temperatur suhu yang sesuai dengan umur ternak
Umur (hari)
Suhu (°C ) 01 – 07
32-34 08 – 14 27-29
15 – 21
25-26 21 – 28 23-24
29 – 35 21-23
Kandang ternak mempunyai 2 tipe yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung atau litter. Tipe panggung menciptakan lantai sangkar lebih higienis dan tidak memerlukan bantalan sangkar lantaran kotoran ternak akan jatuh ke pecahan bawah kandang, memang lebih efisien tetapi biaya pembuatan sangkar ini mahal. Sedangkan, Tipe litter lebih banyak dipakai lantaran lebih gampang pembuatannya dan lebih murah biayanya.
Pada awal pemeliharaan sangkar harus ditutup memakai plastik semoga kehangatan suhu tetap terjaga, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya dipakai untuk pertumbuhan bukan dipakai untuk produksi panas tubuh. Dalam setiap meter persegi sangkar ditempati sekitar 8 sampai 10 ekor ayam.
3. Pakan
Pakan yang diberikan pada ternak harus memenuhi kebutuhan nutrisi ayam, semoga setiap harinya ayam sanggup bertambah berat. Pemberian pakan memakai sistem selalu tersedia atau tanpa batas (sistem ad libitum).
4. Vaksinasi
Vaksinasi yaitu pemasukan bibit penyakit yang di lemahkan ke badan ayam semoga sanggup menciptakan kekebalan alami dalam badan ayam. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo.Vaksinasi dilakukan pada ketika ternak berumur 4 hari memakai vaksin ND strain B1 , vaksinasi tersebut diberikan dengan metode tetes mata. Pada ketika ternak berumur 21 hari lakukan lagi vaksinasi dengan vaksin ND Lasotta melalui air minum atau suntikan .
5. Teknis Pemeliharaan
Minggu Pertama (hari ke 1 sampai 7), Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat dan pakan sekitar 13 gram atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles). Tapi, mulai hari ke-2 sampai ayam dipanen air minum ternak sudah berupa air dingin.
- Minggu Kedua (hari ke 8 sampai 14) Pemanas sudah sanggup dikurangi suhunya. Pakan untuk ahad kedua yaitu 33 gram/ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15 sampai 21) Pemanas sudah sanggup dimatikan dan kebutuhan pakan perhari yaitu 48 gram/ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor ayam.
- Pada simpulan ahad (sekitar umur 21 hari) vaksinasi yang kedua kembali dilakukan memakai vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum.
- Minggu Keempat (hari ke 22 sampai 28) lantaran bulu ayam sudah lebat tidak diharapkan lagi pemanasan. Kebutuhan pakan pada ahad ke empat ini diharapkan sekitar 65 gram /ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Kelima (hari ke 29 sampai 35). Pada ahad ini diharapkan pencucian sangkar lantaran sangkar sudah banyak kotoran. Kebutuhan pakan pada ahad ini yaitu sekitar 88 gram/ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Keenam (hari ke 36 sampai 42) pada ahad ini kalau ingin menambah berat yang lebih tinggi pada ayam, maka kebersihan sangkar harus di perhatikan. Pada ahad ini ayam sudah mencapai bobot sekitar 2,25 kilogram.
6. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam pedaging atau ayam boiler:
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Tetelo (Newcastle Disease/ND) yaitu penyakit pada ayam yang disebabkan virus Paramyxo, virus tersebut bersifat menggumpalkan sel darah. Gejala yang akan timbul kalau ayam terkena virus ini yaitu nafsu makan ayam akan turun, ayam akan megap-megap, , ayam akan mengalami diare dan mereka akan bahagia berkumpul di daerah hangat. Setelah terserang sekitar 1 sampai 2 hari maka akan muncul tanda-tanda syaraf menyerupai lumpuh pada kaki, leher akan berpuntir dan ayam terus berputar-putar sampai jadinya mati. Penyakit ini sanggup menular melalui pernafasan dan kotoran. - Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus golongan Reovirus, virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala awal yang ditimbulkan pada ketika terserang virus ini yaitu ayam akan kehilangan nafsu makan, ayam tidak teratur gerakannya, terjadi peradangan area sekitar dubur, mengalami diare serta badan bergetar. Penyakit ini biasanya menyerang ternak berumur sekitar 36 minggu. Penularan penyakit ini sanggup terjadi secara eksklusif melalui kotoran dan penularan secara tidak eksklusif melalui air minum, pakan atau peralatan ternak yang sudah tercemar. - Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) yaitu sebuah jerawat susukan pernapasan pada unggas yang disebabkan oleh basil Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang akan ditimbulkan pada ketika terserang basil ini yaitu bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok pada ketika bernapas. Jika ayam muda yang terkena penyakit ini maka ayam tersebut akan lemah, sayapnya terkulai, selalu mengantuk dan akan mengalami diare serta kotoran yang dikeluarkan berwarna hijau atau kuning keputih-keputihan. Penularan penyakit ini sanggup melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara. - Berak Kapur (Pullorum)
Berak Kapur (Pullorum)adalah penyakit yang disebabkan oleh basil Salmonella pullorum. Ayam yang terkena penyakit ini maka feses yang dikeluarkan akan berwarna putih dan ketika kering feses akan berkembang menjadi serbuk.
7. Sanitasi atau basuh hama kandang
Setelah melaksanakan panen maka yang harus dilakukan yaitu mencuci sangkar kemudian melaksanakan pengapuran pada pecahan lantai atau dinding kandang, sesudah itu lakukan penyemprotan formalin semoga bibit penyakit sanggup terbunuh. diamkan sangkar selama 10 hari, sesudah 10 hari gres diberi bibit ternak kembali.
Demikian artikel pembahasan tentang”Tips Dan Cara Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
Belum ada Komentar untuk "Tips Dan Cara Sukses Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula"
Posting Komentar