Susu Kuda Liar Terbaik Di Kecamatan Donggo

 merupakan penghasil susu kuda liar terbaik di Kabupaten Bima Susu Kuda Liar Terbaik Di Kecamatan Donggo


Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, merupakan penghasil susu kuda liar terbaik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Apa lantaran susu jana-kuda dalam bahasa Bima-yang terbaik? Kuda-kuda betina penghasil susu di Kecamatan Donggo benar-benar dipelihara secara liar dalam arti sesungguhnya.


Kuda-kuda tersebut mengelana di hutan dan menetap di padang gembala terbuka yang jaraknya dapat ditempuh hingga setengah hingga satu hari perjalanan berjalan kaki.


Kuda-kuda itu memakan tumbuhan liar yang disediakan oleh alam selama hampir 8-9 bulan, sebelum turun kembali dijemput pemiliknya pada dikala betina menyapih anak yang belum menginjak umur 1 tahun. Betina itu yang digiring pulang lantaran pada dikala menyapih anaknya, ambing susunya penuh oleh susu yang berkhasiat. Itulah yang sering dipanggil sebagai susu kuda liar.


Menurut H. Ibrahim di Desa Oo, Kecamatan Dongga, setiap betina yang menyapih anak dapat memproduksi 3-5 botol (seukuran botol bir) susu kuda setiap hari dan akan bertambah hingga 6-7 botol pada dikala anak yang disapih menginjak umur 8-10 bulan.


Produksi susu itu maksimal berlangsung selama setahun atau hingga anak kuda lepas sapih. Kuda-kuda tersebut dikandangkan setiap hari dan dibiarkan berkeliaran di kebun-kebun di akrab rumah yang dibatasi oleh pagar. Nah selain memakan rumput, kuda-kuda betina tersebut diberikan pakan lain, ialah kulit kedelai, kulit jagung, dan dedak.


Kondisi pemeliharaan tersebut yang menciptakan susu kuda liar dari Kecamatan Donggo diklaim sebagai yang terbaik. Menurut Eddy S, salah satu warga di Kecamatan Donggo yang mempunyai 8 kuda, rasa susu kuda liar dari kecamatannya agak berbeda dibandingkan susu kuda liar dari Kabupaten Sumbawa atau Kabupaten Dompu yang selama ini dikenal pula sebagai penghasil susu kuda liar.


Susunya berasa lebih gurih. Apalagi jika susu kuda liar tersebut didiamkan atau diperam terlebih dahulu selama 2-3 bulan hingga baunya terasa kecut dan bercitarasa agak asam. “Itulah susu kuda liar yang berkhasiat. Daya tahan susu kuda liar kami dapat hingga 2 tahun,” kata Eddy. Kaprikornus bukan susu segar setelah diperah yang terbaik, tetapi justru susu kuda yang diamkan selama minimal 2-3 bulan.


Data Dinas Peternakan Kabupaten Bima pada 2010 menawarkan kuda di Kecamatan Donggo mencapai 1.392 ekor dari total populasi 10.188 ekor. Populasi di Kecamatan Donggo tersebut merupakan populasi yang paling besar di Kabupaten Bima. Meski jumlahnya besar, tetapi tidak gampang menjumpai kuda-kuda liar tersebut pada bulan Januari-April, misalnya. Kuda-kuda tersebut masih mengembara. Mereka bersiap untuk pulang pada setiap Mei-Juni.


Belum ada Komentar untuk "Susu Kuda Liar Terbaik Di Kecamatan Donggo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel