Hama Dan Penyakit Singkong
Budidaya singkong tak lepas dari serangan hama dan penyakit. Hama penting pada singkong yaitu tungau merah. Serangan tungau merah tersebut sanggup menjadikan penurunan produksi hingga 95%. Tungau mengisap cairan di jaringan mesofil sehingga klorofil ikut rusak dan tanaman tidak sanggup berfotosintesis. Ujungnya proses pembentukan umbi terhambat.
Serangan tungau ditandai dengan munculnya bintik kuning pada permukaan daun. Bintik itu akan melebar dan berubah warna menjadi merah kecokelatan, lantas menghitam. Serangan tungau merah sanggup diminimalisir dengan melaksanakan sanitasi lahan sebelum menanam.
Sanitasi mencakup pencucian gulma setelah panen dan melaksanakan penanaman serentak. Masa penanaman singkong terbaik yaitu pada awal isu terkini hujan dengan batas waktu tenggang maksimal 2 bulan.
Berikutnya, tanam jenis tahan tahan serangan tungau menyerupai adira-4 dan malang-6. Namun jikalau terjadi serangan, penanggulangan dilakukan dengan melaksanakan penyemprotkan Akarisida Kelthane 200 EC berbahan aktif dikofol, Omite 570 EC berbahan aktif propargit, atau Tedion 75 EC berbahan aktif tetradifon. Penyemprotan dengan takaran sesuai hukum dan dilakukan hingga tungau tidak dijumpai lagi.
Selain hama, singkong mempunyai penyakit yang juga menurunkan produksi, yakni layu bakteri. Penyakit itu terjadi sebab serangan basil Xanthomonas campestris pv. manihotis dan hawar daun Cassava Bacterial Blight. Kerugian produksi sebab serangan hawar daun mencapai 8% untuk varietas agak tahan dan 50–90% untuk varietas agak rentan dan rentan hawar daun. Jenis singkong agak tahan hawar daun antara lain adira-4, malang-6, UJ-3, dan UJ-5.
Serangan Xanthomonas campestris menjadikan tepi daun daun menguning akhir terjadi klorosis dengan bentuk V serta menyudut mengikuti tulang daun. Pada tahap berikutnya, seluruh daun menguning hingga berkas pembuluh menghitam. Krop tanaman akan membusuk dan mengeluarkan cairan kental menyerupai getah, yakni xanthan. Serangan itu menciptakan singkong kesulitan memperoleh nutrisi dan sanggup mati.
Pekebun sanggup menanggulangi penyakit layu basil dengan menyemprotkan pestisida berbahan aktif tembaga menyerupai Kocide 77 WP, Cupravit OB21, serta Bion M-1/48WP (mengandung materi aktif mankozeb dan asibenzolar 5-metil).
Belum ada Komentar untuk "Hama Dan Penyakit Singkong"
Posting Komentar