Minyak Zaitun Si Emas Cair

Emas cair! Itulah sebutan pujangga Yunani Homer, pengarang Iliad-kisah perang Troy-dan Odessey ketika mengungkapkan kekagumannya pada minyak zaitun. Sebutan emas menjurus kepada khasiat minyak zaitun bagi bangsa Yunani.


Selain dikonsumsi untuk banyak sekali keperluan menyerupai adonan salad dan sup bayi, dan olesan roti, minyak zaitun dipercaya sanggup mempercantik tubuh. Masyarakat Yunani percaya minyak zaitun yang dioleskan ke kulit menciptakan kulit menjadi halus dan bersinar. Bahkan minyak dari pohon zaitun yang dalam Al-Quran disebut sebagai pohon yang diberkahi itu, jikalau dioleskan pada rambut, menciptakan rambut tumbuh lebat dan bebas uban.


Sebab khasiat melimpah itu lebih banyak didominasi masyarakat di Yunani menggunakan extra virgin olive oil yang pribadi diproses sendiri. Buahnya diperoleh dari hasil panen di kebun atau pekarangan rumah. Hampir tiap orang Yunani menanam pohon yang 30 kali disebut dalam Alkitab perjanjian gres dan usang itu.


Seiring waktu pemanfaatan minyak zaitun terus berkembang di dunia, terutama untuk kecantikan dan pelezat makanan. Penambahan minyak zaitun pada kuliner sanggup mempengaruhi rasa. Sebagai dressing, misalnya, minyak zaitun menciptakan salad mempunyai rasa.


Minyak zaitun berdasarkan International Olive Oil Council (IOOC) di Spanyol terbagi menjadi extra virgin olive oil, pomace virgin oil, dan refine olive oil-pure virgin oil, dan light olive oil. Extra virgin olive oil, misalnya, merupakan minyak zaitun dari proses penggilingan hirau taacuh atau cold processing. Minyak itu berkadar asam kurang dari 0,8% sehingga disebut sebagai minyak superior. Superior bermakna murni tanpa ada adonan minyak zaitun pabrikan.


Lain lagi dengan pomace olive oil yang terbuat dari ampas proses pembuatan extra virgin olive oil dan virgin olive. Pomace jarang dijual di pasaran. Di luar jenis yang disebutkan di atas masih terdapat lampante oil yang merupakan minyak zaitun kadaluwarsa. Minyak itu yang digunakan sebagai adonan bagi industri sabun.


Nah, perlu dicermati ketika melihat label 100% pure olive oil pada produk bahu-membahu kualitas minyak zaitun itu belum tentu baik. Minyak zaitun yang bagus selalu menyertakan akta sebagai tanda bahwa ia telah lulus uji. Bahkan untuk label extra virgin olive oil mesti bersertifikat IOOC. Di luar itu keasliannya sulit terjamin


Produsen minyak zaitun populer di dunia justru Italia. Meski demikian 40% dari produksi minyak zaitun di negeri Pizza itu berasal dari Yunani. Minyak zaitun dari Yunani memang sohor kualitas terutama dari Kalamata, sebuah tempat di cuilan Selatan Yunani. Ciri minyak zaitun Kalamata ialah dari warnanya hijau pekat menyerupai daun dengan wangi harum. .


Di luar wilayah Kalamata, masih ada wilayah penghasil minyak zaitun lain di Yunani yakni Megara, Kinetta dan sekitar Attikis. Ciri khas dari minyak zaitun yang diproduksi berwarna hijau terang. Meski demikian dunia lebih mengakui minyak zaitun dari Kalamata yang paling sedap. Olive oil yang berada dalam kemasan kaleng berwarna lebih kuning alasannya ialah ada proses penyulingan. Artinya di sana terdapat tahap pemanasan. Pada extra virgin olive oil alasannya ialah tidak ada pemanasan, warna minyak zaitun tampak lebih hijau.


Minyak zaitun yang dikonsumsi 93% orang Eropa ketika ini berasal dari Italia, Yunani dan Spanyol. Dari jumlah penkonsumsi itu ternyata penduduk Yunani paling besar. Dalam setahun setiap orang di sana sanggup menghabiskan 26 liter minyak zaitun. Volume itu lebih besar dibandingkan penduduk Italia, misalnya, sebanyak 12,3 kg/orang/tahun, Spanyol (13,6 kg/orang/tahun), Tunisia (11,1 kg/orang/tahun), Turki (1,2 kg/orang/tahun), dan Amerika Serikat (0,56 kg/orang/tahun). Maka dari itu menanam pohon zaitun seolah menjadi keharusan bagi penduduk Yunani.


Pohon Zaitun di Dunia

Arbequina (dari Spanyol; dimakan dan dibentuk minyak); Barnea (Israel, Australia, dan Selandia Baru; dimakan dan dibentuk minyak); Bosana (Italia; minyak); Empeltre (Spanyol; minyak); Frantolo (Italia; minyak); Kalamata (Yunani; dimakan dan dibentuk minyak); Koroneiki (Yunani; dimakan dan dibentuk minyak); Lucques (Perancis; minyak); Maalot (Israel dan Afrika; minyak); Manzanillo (Perancis, Spanyol, Yunani, Italia, dan Turki; minyak); Mission (Amerika Serikat; dimakan); Nabali (Palestina; minyak); Picholine (Perancis; minyak); dan Souri (Lebanon; minyak).

Sumber: Diolah dari banyak sekali sumber


Belum ada Komentar untuk "Minyak Zaitun Si Emas Cair"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel