Instalasi Hidroponik (1): Hydroton
Salah satu media tanam dalam sistem hidroponik yaitu pemakaian media kering hydroton. Hydroton yang berbentuk butiran kelereng terbuat dari tanah liat atau clay yang sifatnya ringan.
Pemakaian media tanam hydroton mempunyai banyak kelebihan yakni sistem perakaran tanaman lebih baik karena media porous sehingga ketersediaan oksigen lebih terjamin, tidak berlumut, dan akar tidak terlalu menempel sehingga gampang dalam pemanenan.
Sejauh ini hydroton yang bisa menyimpan air dan mempunyai pH netral dan stabil sangat disukai oleh beberapa pehobi hidroponik. “Saya memakainya untuk tanaman hidroponik yang berbatang,” ujar Bertha Suranto, pekebun hidroponik di Kecamatan Muntilan, Jawa Tengah.
Pemakaian hydroton harus terhubung dengan nutrisi. Teknik yang digunakan sebagai sumber nutrisi yaitu drip irigation atau irigasi tetes atau ebb dan flow alias perendaman sementara waktu dalam interval waktu tertentu.
Sejatinya, pehobi lain memodifikasi hydroton dengan menggunakan potongan kerikil bata, kerikil, sampai kerikil apung. Fungsi itu yang terlihat pada akuaponik. Harap mafhum harga hydroton cukup tidak mengecewakan sekitar Rp15.000 per liter. Untuk sebuah pot berdiameter 30 cm yang ditanami tomat membutuhkan sekitar 3-4 liter hydroton.
Belum ada Komentar untuk "Instalasi Hidroponik (1): Hydroton"
Posting Komentar