Bercocok Tanam Padi Di Pot

Meski bukan sesuatu yang baru, tapi memanen padi di pot bagi Intan Hapsari tetap sesuatu yang istimewa. “Senang sanggup memanen padi tanpa harus ke turun sawah,” ujar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Intan memanen padi varietas ciherang dari 5 pot pada final September 2014. Dari setiap pot , pehobi anggrek di Bandung, Jawa Barat itu, menuai 1,5-2 ons gabah kering.

Intan menuturkan teknik yang digunakan untuk bercocok tanam padi di pot mudah. Perempuan kelahiran Bogor, 7 Maret 1986 itu merendam benih padi selama 2 malam. Benih itu selanjutnya disemai menggunakan media adonan tanah dan kompos, perbandingan 1:1 di dalam pot berdiameter 25 cm.

“Penyemaian dilakukan selama 10 hari,” katanya. Saat itu benih mencapai tinggi rata-rata 10 cm dan siap dipindahkan ke pot lebih besar berdiameter 40 cm. Setiap pot berisi 2 benih.

Media di pot sama menyerupai media semai. Intan hanya mengisi pot sampai ketinggian 30 cm. Sejatinya budidaya padi di pot atau polibag sanggup menerapkan sistem tanam benih langsung, tanpa perlu disemaikan dulu. Benih sanggup eksklusif dibenamkan ke media tanam.

Sebuah pot atau polibag cukup satu benih menggandakan rujukan budidaya padi System of Rice Intensification (SRI). Setelah itu taburi benih yang dibenamkan separuh kuku dengan kompos halus dan tutup dengan gelas plastik bekas minuman yang dilubangi bab atasnya untuk mencegah hama.

Menurut Intan lubang drainase di pot dilarang tersumbat biar air tidak menggenang. Khusus pemakaian polibag sanggup dibentuk 15-20 lubang di dasar dan dinding polibag. Perawatan selanjutnya cukup dengan menyiram flora setiap pagi dan sore hari.

Sebagai sumber hara flora sanggup diberikan pupuk hayati yang mengandung mikrob setiap 3-4 hari sekali. Dosisnya satu sendok makan setiap pot. “Saya juga sesekali menawarkan air cucian beras,” ujar Intan yang memanen padi sesudah 4 bulan dipelihara itu.

Selain pot dan polibag, padi sanggup pula ditanam dalam wadah besar sepanjang 100 cm x 20 cm. Prinsipnya budidayanya sama, hanya ukuran daerah bercocok tanam yang berbeda. Itu yang bebeja.com saksikan dikala Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) XIV di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Memanen padi memang tak harus melulu di sawah!

Bagikan Artikel ini