Lidah Buaya Penawar Diabetes

Pola hidup tidak sehat yang dijalani Iskandar  Lidah Buaya Penawar DiabetesPola hidup tidak sehat yang dijalani Iskandar (45 tahun) bertahun-tahun berefek pada kesehatannya 2 tahun silam. “Berat tubuh saya turun serta gampang kecapean,” ujar laki-laki 45 tahun itu. Semula Iskandar mengabaikan kondisi tersebut karena menganggap kelelahan semata sebab bekerja. Harap mafhum, sebagai staf pelaksana di perusahaan kontraktor, ia mesti banyak berada di lapangan.


Empat bulan tak kunjung membaik kondisinya, Iskandar pun menuruti saran sang istri untuk melaksanakan general check up ke rumahsakit di Depok, Jawa Barat. Hasilnya? Salah satu yang mencemaskan ialah kadar gula darah melambung hingga 285 mm/dl.


Dalam dunia medis, kadar gula darah di atas 200 mm/dl merupakan tanda-tanda khas diabetes. “Saya pun sering merasa kehausan dan banyak kencing,” kenang Iskandar ketika menjawab beberapa pertanyaan dokter yang menanganinya.


Obat kencing manis, yakni glinbeklamid pun menjadi sobat Iskandar. Pada 2015 ketika menangani proyek di Semarang, Jawa Tengah, laki-laki 3 anak itu menerima saran dari kolega untuk meminum air rebusan pengecap buaya. Resepnya: satu pelepah daun Aloe vera sepanjang 15 cm dicacah lantas direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. “Airnya diminum sehari 2 kali sebelum makan,” ujarnya.


Pola hidup tidak sehat yang dijalani Iskandar  Lidah Buaya Penawar DiabetesSampai 1,5 pekan konsumsi, imbas perubahan belum terlihat meski kontrol kadar gula darah menggunakan alat yang dimiliki Iskandar, mengatakan ada penurunan nilai kadar gula meski kecil, 2-3 angka.


Selepas pekan ke-3, efeknya semakin nyata. “Kadar gula menurun hingga 210 mm/dl,” ujar Iskandar yang sesekali mengonsumsi obat kimia kalau benar-benar diperlukan. Sepekan berikutnya, kadar gula darah Iskandar sudah ajek di 160 mm/dl.


Khasiat pengecap buaya sebagai penawar diabetes secara empiris sudah dilakukan oleh masyarakat, terutama di desa. Riset untuk membuktikannya  dilakukan, antara lain oleh Arisyi Sunu Pradono dan Drs Gunardi MsApt dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada 2011. Hasilnya? Lidah buaya memang bersifat hipoglikemia alias menurunkan kadar gula darah.


Lidah buaya yang berefek laksatif (sebagai pencahar, red) ternyata mempunyai seabrek senyawa penurun kadar gula darah menyerupai beta-1,4 acetylated mannan, glucomannans, alprogen, cglucosylchromone, serta mannosephospate. Cglucosylchromone, contohnya merangsang sekresi insulin pada pankreas. Atau mannosephospate yang mengubah enzim metabolisme glukosa.


Belum ada Komentar untuk "Lidah Buaya Penawar Diabetes"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel