Taman Makam Satwa
Lokasi peristirahatan terakhir itu tidak terlalu besar. Lebarnya 3 langkah orang remaja dengan panjang separuh lapangan sepakbola. Tepat di saluran lokasi yang tertata apik di area rumahsakit binatang Ragunan, Jakarta Selatan itu, terpampang papan nama hijau bertuliskan “Taman Makam Satwa”.
Taman Makam Satwa itu memang menjadi daerah makam khusus bagi aneka klangenan yang pernah sangat berarti bagi pemiliknya. Contoh Nafal, pehobi kucing dari Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada medio 2013, putra sulung Arman itu harsu kehilangan Onil, kucing persia kesayangannya. “Onil sudah ibarat bab keluarga, lucu, menyenangkan, dan tingkahnya suka menciptakan kita tertawa,” ujar siswa sekolah menengah pertama itu.
Sayang dongeng bagus selama 2 tahun itu pupus tatkala kucing persia seharga Rp2,5-juta itu jatuh sakit. Setelah sempat dirawat 4 hari di rumahsakit binatang itu, Onil menghembuskan nafas terakhirnya. Nah, sebagai wujud rasa cinta mendalam sekaligus penghormatan kepada Onil, Nafal memakamkan kucing bercorak abu-abu itu di Taman Makam Satwa. “Saya sanggup berkunjung kapan saja untuk mengenang Onil,” kata Nafal.
Sejatinya bukan hanya kucing ibarat milik Nafal yang dikebumikan di Taman Makam Satwa itu. Dari batu-batu nisan yang berderet di bawah rindang pepohonan itu terlihat nama-nama klangenan mulai dari kucing, anjing, sampai kelinci. Di kerikil nisan itu si empunya biasa memperlihatkan beberapa baris kata indah yang pada dasarnya memperlihatkan betapa dia begitu kehilangan sang klangenan.
Belum ada Komentar untuk "Taman Makam Satwa"
Posting Komentar