Mahkota Dewa Redam Penyakit Psoriasis

 Jawa Timur gotong royong menderita penyakit psoriasis semenjak usia  Mahkota Dewa Redam Penyakit PsoriasisSyamsul di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur gotong royong menderita penyakit psoriasis semenjak usia 15 tahun. Namun, upaya pengobatan ke dokter tidak menawarkan hasil memuaskan. “Saya berobat hampir 9 tahun,” ujar laki-laki yang sekarang berusia 28 tahun itu.


Setiap kali penyakit kulit itu kambuh, Syamsul benar-benar terganggu. “Terutama kalau kulit pecah atau retak, rasanya perih dan sakit sekali,” ujarnya. Belum lagi rasa gatal menyerang tubuh ketika malam. “Saya tidak berani menggaruk badan, takut menyebabkan luka dan infeksi,” katanya. Jika sudah begitu,  Syamsul pasrah dan beristirahat 2-3 hari semoga kondisinya membaik.


Saat kondisi sulung dari 4 bersaudara itu membaik, kulit pecah atau retak itu hanya terlokalisir di telapak tangan, siku, lutut, dan mata kaki. “Saya dihentikan terlalu stres dan menjauhi beberapa pantangan menyerupai ikan, makanan berlemak dan pedas supaya tidak kambuh,” ujarnya.


Penyakit psoriasis merupakan penyakit inflamasi kulit yang bersifat kronis residif dan sanggup terjadi di semua tingkatan umur. Penyakit yang seringkali berdampak kepada aspek fisik, emosional, dan psikososial penderitanya itu, ditandai dengan plak kemerahan yang tertutup oleh sisik tebal putih keperakan dan berbatas tegas.


 Jawa Timur gotong royong menderita penyakit psoriasis semenjak usia  Mahkota Dewa Redam Penyakit PsoriasisPrevalensi penyakit psoriasis di seluruh dunia ketika ini mencapai 2%. Di tanahair laporan mengenai perkara penyakit psoriasi belum banyak terkuak. Di Rumahsakit Adam Malik Medan, Sumatera Utara, contohnya dijumpai 1,05% perkara pada 2010. Di Rumahsakit Kariadi Semarang, Jawa Tengah, terdapat 1,4% perkara (2007-2011) dengan dominasi serangan penyakit psoriasis vulgaris.


Sejauh ini penyakit psoriasis yang secara niscaya penyebabnya itu merupakan penyakit multifaktor dan multisistem karena melibatkan bermacam-macam sistem dan organ. Pada kulit normal, sel basal di stratum basalis akan membelah diri, bergerak ke atas secara teratur dan menjadi stratum korneum (28 hari) yang diikuti lepasnya lapisan keratin di permukaan kulit dan berganti baru. Namun pada penderita psoriasis, proses itu cuma berlangsung beberapa hari sehingga menyebabkan skuama tebal, berlapis-lapis berwarna putih keperakan.


Syamsul mencicipi kondisinya membaik dari penyakit psoriasis sehabis rajin mengonsumsi air rebusan buah mahkota ilahi Phaleria macrocarpa setiap 2 hari. Ia merebus 3 buah masak mahkota ilahi yang berwarna merah dengan 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Air itu diminum 2 kali, pagi dan sore hari.


 Jawa Timur gotong royong menderita penyakit psoriasis semenjak usia  Mahkota Dewa Redam Penyakit PsoriasisSyamsul juga menggunakan air rebusan buah mahkota ilahi untuk mandi setiap 3-4 hari. Caranya ketika memasak air di ceret, Syamsul akan memasukkan 4-5 buah mahkota ilahi yang telah dirajang. “Bila buah sulit didapat, saya menggunakan simplisia mahkota ilahi kering yang sanggup dibeli di pasar,” katanya.


Baca Juga

Syamsul menuturkan sehabis 3 pekan rutin melaksanakan kombinasi pengobatan dalam dan luar itu, kondisi penyakit psoriasisnya mulai memperlihatkan perbaikan. “Rasa gatal di tubuh dan kulit-kulit yang pecah mulai berkurang,” ujarnya.


Dua bulan pasca konsumsi Syamsul mengungkapkan, kulit pecah di telapak tangan dan sikunya sudah sangat berkurang jauh, bahkan kulitnya mulai terasa halus. “Saya mengkombinasi dengan melaksanakan puasa supaya lebih maksimal hasilnya,” ujar Syamsul mencicipi penyakit psoriasis itu jarang kambuh lagi.


Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Mahkota Dewa Redam Penyakit Psoriasis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel