Belajar Dari Orangutan

Orangutan betina memanfaatkan sirih hutan sebagai obat untuk mencegah perdarahan sesudah m Belajar Dari OrangutanOrangutan betina memanfaatkan sirih hutan sebagai obat untuk mencegah perdarahan sesudah melahirkan.


Nenek moyang kita ternyata menggandakan sampai bebuyutan semoga wanita sesudah melahirkan meminum rebusan daun sirih. Selain membersihkan organ reproduksi, daun sirih mujarab serta mempercepat pengeringan luka sehingga meminimalisir perdarahan. Manusia memang banyak berguru dari orangutan.


Orangutan merupakan monyet merah yang dijumpai di Asia Tenggara dengan sebaran dikala ini di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Orangutan tergolong binatang cerdas sehingga mempunyai kemampuan mengingat semua peristiwa, termasuk kondisi hutan sebagai daerah tinggalnya.


Saat hutan rusak dan lenyap alasannya yakni fragmentasi habitat atau degradasi hutan, kebakaran, serta alih fungsi lahan menjadi area perkebunan, pertambangan atau pemukiman, orangutan yang masuk kriteria Endangered Spesies (terancam punah) untuk orangutan Kalimantan dan Critical Endangered Spesies (kritis) untuk orangutan Sumatera itu akan tersisih. Saat berpindah ia perlu mengikuti keadaan di hutan bukan habitat asli.


Sejatinya, orangutan mempunyai fungsi dan peranan sebagai umbrella spesies atau spesies payung. Maknanya, orangutan merupakan pelindung bagi spesies-spesies lain di habitatnya. Tidak hanya itu, kehadiran orangutan juga menjadi keystone spesies (spesies kunci) sehingga mendorongnya menjadi maskot menyerupai pada rino jawa di Taman Nasional Ujungkulon, Provinsi Banten.


Peran sebagai spesies kunci tersebut alasannya yakni orangutan merupakan satwa seed dispersal atau pemencar biji. Pemencaran biji itu tergantung pula dari kondisi hutan dalam menyediakan sumber pakannya. Sebab itu orangutan mempunyai kemampuan untuk menakar kondisi hutan daerah tinggalnya. Apabila kondisi hutan itu rusak, orangutan yang peka terhadap perubahan akan keluar dari hutan tersebut untuk melaksanakan beraktivitas mencari pakan, bergerak, istirahat, serta bersarang.


Manusia memang berguru banyak dari kehidupan orangutan, misal melalui sumber pakannya. Data analisis vegetasi di hutan Lindung Bukit Batikap di Kalimantan Tengah, memperlihatkan 50% sumber pakan buah orangutan juga dimanfaatkan oleh manusia. Begitu pula tumbuhan obat menyerupai daun sirih.


Dalam kondisi sulit pakan, orangutan akan mengonsumsi umbut rotan. Umbut rotan berfaedah pula sebagai sayuran yang dikonsumsi masyarakat dayak. Contoh lain, orangutan menggunakan flora mekai Albertisia papuana sebagai antibiotik dikala lemah, letih, dan lesu. Daun flora ini ternyata bermanfaat pula sebagai penyedap rasa masakan. Riset dosen di UGM mengungkap flora mekai mempunyai senyawa antikanker, terutama kanker payudara. Melindungi orangutan secara tidak eksklusif membantu kehidupan insan menjadi lebih baik.  (Ike N. Nayasilana MSi)


Orangutan betina memanfaatkan sirih hutan sebagai obat untuk mencegah perdarahan sesudah m Belajar Dari OrangutanIke N. Nayasilana yakni mahasiswa tingkat doktoral pada Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Perempuan kelahiran Bantul pada 1983 itu sekarang menjabat Sekretaris Ketua Forum Orangutan Indonesia dan tergabung sebagai Members International Primatological Society dan Members Perhimpunan Lahan Gambut Indonesia. Perempuan penyuka jelajah itu mempunyai moto hidup,”Menggali, melangkahkan kaki, membuatkan sayap dan mendapatkan semua tantangan, sebesar dan atau sejauh mungkin untuk ilmu pengetahuan”.


Belum ada Komentar untuk "Belajar Dari Orangutan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel