Tempuyung Gerus Batu Ginjal
Mulyana masih mengingat tragedi pada awal November 2015. Pria di Kuranji, Padang, Sumatera Barat itu gres saja usai memperbaiki atap rumah sebelum didera rasa nyeri di pinggang dan sekitar punggung. Semula ayah 3 anak itu abai dan menganggapnya keseleo. “Saya hanya rebahan di atas kasur agar membaik,” ujarnya.
Namun upaya itu tidak berhasil. Kondisinya kian memburuk dikala laki-laki 45 tahun itu mengalami kesulitan berkemih. Urine yang keluar hanya menetes. “Perut cuilan bawah terasa nyeri, belum lagi ada rasa tersumbat dikala mau buang air kecil,” kata Mulyana yang segera dilarikan ke rumahsakit. Di rumahsakit itu Mulyana dipasang kateter agar sanggup berkemih. Hasil Ultrasonografi (USG) yang dilakukan, mengatakan terdapat 2 buah kerikil ginjal sebesar 2 mm dan 3 mm.
Sejatinya kerikil ginjal atau kerikil kanal kemih (BSK) merupakan massa hasil endapan kalsium, magnesium, dan asam urat. Massa yang menyerupai kerikil itu terbentuk di sepanjang kanal kemih atas menyerupai di ginjal dan ureter, sertasaluran kemih bawah di kandung kemih dan uretra. Dampak kerikil ginjal yang dijumpai mempunyai aneka ukuran mulai dari ukuran sebutir pasir sampai anggur itu sanggup memicu nyeri, perdarahan, penyumbatan pedoman kemih dan infeksi.
Batu ginjal di badan Mulyana berada di kanal kemih bagian bawah. Itu sebabnya ia kesulitan buang air kecil. Batu ginjal itu juga menyumbat ureter sehingga mengakibatkan nyeri punggung sampai nyeri hebat di antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut sampai organ reproduksi. Itu terjadi karena ureter berkontraksi sebagai respon dari kehadiran kerikil ginjal.
Mulyana memperoleh obat untuk mengurangi nyeri dan mempelancar berkemih. “Efek obat malah menciptakan saya sulit buang air besar dan tetap kesulitan buang air kecil,” tuturnya. Kondisi itu membaik sesudah Mulyana mulai rutin mengonsumsi rebusan daun tempuyung. Ia merebus 7 lembar daun dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lantas meminumnya sehari 2 kali. “Seminggu minum sudah lezat kondisinya,” ujar Mulyana.
Tempuyung Sonchus arvensis memang berguna sebagai penghancur kerikil ginjal (lipotriptik). Hal itu berkat kehadiran senyawa fenolik dan flavonoid. Senyawa flavonoid, misalnya, diketahui mempunyai kemampuan menurunkan asam urat darah melalui penghambatan xantin oksidase.
Riset Prof Dr Elin Yulinah Sukandar dari kelompok keahlian Farmakologi Farmasi Klinik Sekolah Tinggi Ilmu Hayati (STIH) ITB di Bandung mengatakan tempuyung cukup kondusif dikonsumsi bagi penderita kerikil ginjal.
Belum ada Komentar untuk "Tempuyung Gerus Batu Ginjal"
Posting Komentar