Saat Tepat Bertanam Jagung Manis

Suwanto di Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sudah lebih dari 3 tahun menanam jagung manis. Ia yaitu salah satu dari puluhan pekebun jagung cantik di desa tersebut. Suwanto menumpangsarikan jagung cantik itu dengan sawi. “Sawi ditanam 7-10 hari lebih awal, lalu jagung manis,” ujarnya.

Pekebun lain di Kabupaten Grobogan, Sukadi semenjak sejak 2004 menanam pula jagung manis. “Jagung cantik lebih cepat panen daripada jagung pipilan,” kata Sukadi yang membudidayakan jagung cantik di lahan 2.500 m2 itu. Panen jagung cantik dilakukan 2 bulan pascatanam; jagung pipil sekitar 4 bulan. Sukardi menuturkan dari lahan miliknya tersebut ia rata-rata memanen 2 ton.

Nun di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi, Poniman membudidayakan jagung cantik di lahan selaus 0,5 hektar semenjak 2013. Dari luas lahan itu, ayah 2 anak tersebut bisa memetik rata-rata 3,5 ton jagung manis. “Harga jual sekitar Rp2.000/kg ketika isu terkini kemarau, tetapi Rp700-Rp900/kg pada isu terkini hujan,” kata laki-laki 45 tahun itu. Harga rendah itu umum terjadi alasannya banyak pekebun berbondong-bondong menanam ketika isu terkini hujan sehingga panen melimpah.

Menurut Sarwoko, pekebun di Brebes, Jawa Tengah, pekebun semestinya jeli melihat waktu panen yang terkait kebutuhan pasar. “Harga terbaik biasanya ketika Januari-Februari serta bulan puasa,” kata Sarwoko yang menyebutkan konsumen menyukai 1 kg isi 4 tongkol jagung cantik itu.

Pada September-Oktober, harga jagung cantik merosot, paling banter Rp1.200/kg. Namun harga ketika Januari-Februari sanggup mencapai Rp2.500-Rp3.500/kg. Lebih jauh Sarwoko menuturkan, biaya produksi untuk lahan seluas 0,5 hektar mencapai Rp6-juta. Dengan harga jual Rp1.800/kg, ia memperoleh laba Rp4,8-juta.

Bagikan Artikel ini