Berkebun Daun Gedi Di Lahan Sempit

 seorang pecinta masakan tinutuan alias bubur manado Berkebun Daun Gedi Di Lahan SempitWati Suroso di Bintaro, Tangerang, Provinsi Banten, seorang pecinta masakan tinutuan alias bubur manado. Saban 2 pekan, wanita 46 tahun itu menciptakan sepanci bubur manado.


Salah satu sayuran yang wajib di dalam bubur manado itu yakni daun gedi Abelmoschus manihot. “Daun gedi rasanya manis, enak, dan banyak khasiatnya,” ujar Wati yang setiap kali membeli daun gedi di pedagang di Pasar Tradisional Bintaro Jaya.


Meski demikian, seikat daun gedi seharga Rp25.000 itu kerapkali kosong. “Susah juga jikalau harus mencari di daerah lain,” kata mantan karyawan sebuah perusahaan elektronik Jerman itu. Kondisi itu yang mendorong Wati pada 2015 menanam daun gedi. Bibitnya ia beli dari sang pedagang. “Saya memulai dari satu tanaman setinggi 30 cm di lahan sempit di samping rumah,” ujar Wati.


Tak ada cara khusus untuk menanam sayur yondok-sebutan lain-yang dilakukan Wati. Ia cukup menancapkan batang anggota keluarga Malvacea tersebut dan sesekali menyiram air cucian beras. “Tidak hingga 3 bulan sudah tumbuh besar,” katanya. Berikutnya Wati hanya perlu melaksanakan setek batang untuk menambah populasi tanaman di lahan sempit seluas 200 m2.


 seorang pecinta masakan tinutuan alias bubur manado Berkebun Daun Gedi Di Lahan SempitWati juga menanam daun gedi tersebut di jalur hijau, persis di depan rumah. “Banyak tetangga yang meminta untuk ibu hamil,” ujarnya. Harap mafhum, daun gedi berlimpah zat besi yang dibutuhkan bagi ibu hamil serta menyusui.


Terkait khasiat daun gedi, Wati menuturkan kerabatnya membaik kondisinya dari penyakit mag sehabis rajin mengonsumsi daun gedi. “Daun gedi dimakan sebagai lalapan,” katanya. Riset memang pertanda daun gedi mempunyai kemampuan untuk melindungi mukosa dinding lambung terhadap iritasi jawaban makanan serta minuman pada penderita mag.


Nilai plus lain daun gedi yang jarang diketahui yakni berlimpah senyawa flavonid. Senyawa itu menyerupai penelitian Mercy Taroreh (Universitas Sam Ratulangi) dan rekan, yakni Sri Raharjo, Pudji Hastuti, serta Agnes Murdiati-ketiganya dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, mempunyai kegunaan sebagai antioksidan alami. Ia bakal menangkal radikal bebas yang memcu aneka penyakit degeneratif menyerupai jantung dan kanker.


Belum ada Komentar untuk "Berkebun Daun Gedi Di Lahan Sempit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel