Bebeja INAGriTech 2018 INAPALM ASIA 2018 (3): Drone Pertanian

Drone berkelir putih itu terlihat besar serta kokoh Bebeja INAGriTech 2018  INAPALM ASIA 2018 (3): Drone PertanianDrone berkelir putih itu terlihat besar serta kokoh. Bayangkan, antarujung baling-baling pada sisi berbeda, mencapai tiga perempat ukuran rentang tangan orang dewasa. Drone tersebut memang perlu kokoh dan besar karena dia mengangkut tangki. Posisi tangki berada di bab tengah drone.


Tangki itu terhubung dengan semacam sprinkler. Melalui sprinkler tersebut aneka materi cair mulai pupuk hingga air pun disemprotkan ke tumbuhan dari ketinggian tertentu. Kapasitas tangki mencapai 15 liter. Drone pertanian itu dijumpai bebeja.com di anjungan Tiongkok pada INAGriTech 2018 & INAPALM ASIA 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 25-27 Juli 2018.


Drone dengan 4 baling-baling itu dilengkapi teknologi canggih. Drone dipersenjatai alat pemindai yang dapat mengukur ketinggian dari tanah serta pohon, selain teknologi lain ibarat GPS serta autopilot. Dengan kapasitas tangki itu, penyemprotan pestisida, misalnya, dapat berjalan singkat. Untuk luas lahan hingga 2 hektar tak hingga 1 jam.


Sejatinya, pemakaian drone di pertanian bukan sesuatu baru. Sejak 2000-an drone mulai digunakan membantu pekebun yang memiliki lahan luas atau lokasi kebun berkontur sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk perawatan. Meski demikian drone fungsi utama drone ketika itu lebih sebagai alat untuk mengumpulkan data ihwal tanaman.


Di tanahair, aplikasi drone untuk pertanian mulai dilakukan sekitar 2016-2017. Mayoritas pemakaian sebatas ujicoba karena perlengkapan drone tergolong berbiaya tinggi. Secara hitungan ekonomi masih terbilang mahal bagi pekebun, kecuali jikalau diterapkan pada sistem pertanian modern berskala luas.


Baca Juga

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Bebeja INAGriTech 2018 INAPALM ASIA 2018 (3): Drone Pertanian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel