Panduan Lengkap Cara Budidaya Ternak Ciblek Gunung Bagi Pemula Agar Sukses

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ternak Ciblek Gunung Bagi Pemula Agar Sukses – Perenjak Jawa atau Ciblek Gunung (Prinia familiaris) yaitu salah satu jenis burung kicau yang berasal dari suku Cisticolidae.


Ciri-ciri burung ciblek gunung yaitu mempunyai tubuh kecil ramping dengan panjang total sekitar 13 cm. Warna burung ciblek gunung yaitu cokelat hijau zaitun pada bab atas badannya, mempunyai warna putih pada bab tenggorokan dan dada, serta mempunyai warna kekuningan pada bab perut dan pantatnya, mempunyai warna keabuan pada bab sisi dada dan pahanya, mempunyai dua garis putih pada bab sayapnya dan mempunyai ekor yang panjang berwarna hitam dan putih pada bab ujungnya. Selain itu, burung ciblek mempunyai paruh yang panjang dan runcing, dengan warna kehitaman pada bab atas dan kekuningan pada bab bawah, mempunyai kaki yang langsing dan juga ringkih dengan warna cokelat kemerahan atau merah jambu. Di alam liar, burung ciblek gunung ini memakan aneka serangga dan ulat.


Klasifikasi Ilmiah Burung Ciblek Gunung

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Cisticolidae

Genus: Prinia

Spesies: Prinia familiaris


Cara Budidaya Ternak Ciblek Gunung


Pilih indukan yang berkualitas, ciri indukan ciblek gunung yang berkualitas yaitu sehat; tidak cacat; jinak, bersuara keras mengkristal, berbadan besar, mempunyai sifat fighter yang tinggi, mempunyai bunyi tembakan, telah berumur sekitar 1 tahun lebih (Indukan Ciblek Gunung Jantan); Agresif dan telah berumur sekitar 6 bulan atau lebih (Indukan Ciblek Gunung Betina).


Cara membedakan antara jantan dan betina burung ciblek gunung sanggup dilihat dari ciri fisiknya:



  • Jantan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibanding dengan betina.

  • Jantan lebih aktif berkicau dibanding betina.

  • Jantan mempunyai ekor yang lebih panjang dan warna sayap yang lebih gelap dibanding betina.

  • Jantan mempunyai warna paruh bawah putih berujung hitam atau hitam menyeluruh sedangkan betina mempunyai paruh bawah berwarna putih pucat.

  • Jantan mempunyai kuku jari yang kusam dikala muda sedangkan betina mempunyai kuku jari yang bersih.


Persiapan Kandang/ Sangkar Ternak Ciblek Gunung


Kandang yang disiapkan untuk ternak ciblek gunung minimal mempunyai ukuran sekitar 60 cm x 90 cm x 90 cm. Dalam sangkar dilengkapi tumbuhan semak semoga dalam sangkar tersebut terkesan menyerupai habitat aslinya. Jika burung lebih dari sepasang, sangkar yang dibentuk diusahakan mempunyai konstruksi yang tertutup antara sangkar yang satu dengan yang lain. Selain kandang, ternak juga sanggup dilakukan dengan memakai sangkar berukuran minimal sekitar 35 cm x 35 cm x 60 cm yang sanggup dibeli di toko burung.


Pastikan sangkar atau sangkar yang dipakai untuk ternak selalu steril dan terhindar dari gangguan dan pada dikala membersihkan kandang, memberi atau mengganti pakan dan juga minum sebaiknya dilakukan dengan cepat jangan terlalu sering mengintipnya.


Cara Menjodohkan Ciblek Gunung


Burung ciblek gunung yang akan dijodohkan, diperkenalkan dahulu dengan cara meletakkan burung jantan dan betina dalam sangkar atau sangkar yang berbeda kemudian diletakkan berdekatan atau sanggup juga letakkan kedua burung tersebut dalam satu sangkar atau sangkar yang bersekat. Selama masa penjodohan tersebut, burung ciblek gunung diberi pakan yang sanggup menaikkan birahinya menyerupai kroto dan dan jangkrik.


Jika burung tersebut berjodoh maka mereka akan selalu berdekatan dikala tidur dan sang betina akan membalas kicauan jantan dengan tembakan khasnya. Jika sudah menyerupai itu, satukan kedua burung dalam satu sangkar atau sangkar.


Persiapan Kotak Sarang dan Pengeraman Telur Ciblek Gunung


Dalam sangkar diletakkan kotak sarang, kotak sarang ini sanggup dibentuk dari gelas plastik bekas atau kotak kayu yang berukuran seperi gelas kemudian diberi rerumputan dan juga serat tumbuhan. Burung betina akan bertelur dan akan mengerami telurnya selama sekitar 11 hari. Selama pengeraman tersebut, burung tersebut jangan diganggu.


Masa Penyapihan Anakan Ciblek Gunung


Anakan atau piyik burung ciblek gunung disapih pada sekitar umur 4-5 hari, alasannya yaitu kalau disapih pada umur 5 hari lebih, risiko piyik anak dibuang indukan akan sangat tinggi.


Cara Merawat Anakan atau Piyik Ciblek Gunung


Setelah disapih sampai berumur 8 hari, anakan diberi pakan berupa kroto dan serutan kalk. Setelah berumur 8 hari lebih maka anakan diberi pakan berupa adonan voer encer dan dicampur dengan kroto dan juga kalk.


Pada dikala berumur sekitar 22 hari, anakan sanggup mulai makan sendiri piyik diberi pakan berupa kroto, kalau sudah sanggup makan dengan maksimal maka beri anakan pakan berupa kroto dan adonan sedikit voer kering. Setelah burung ciblek gunung berumur sekitar 1 bulan maka sanggup diberi pakan berupa voer.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Ternak Ciblek Gunung Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa.




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Budidaya Ternak Ciblek Gunung Bagi Pemula Agar Sukses"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel