Burung Kicauan: Hwa Mei Dan Poksai

Burung kicauan asal China rupanya disukai pehobi burung kicauan di tanahair. Sebut saja hwa mei, poksai, sanma, kenari fusan, dan pekin robin.


Dari lima jenis itu pamor burung kicauan hwa mei dan poksai paling moncer alasannya yakni kedua jenis burung kicauan itu sudah dilombakan di kontes burung kicauan skala regional sampai nasional.


Sejatinya hwa mei Garrulax canorus semenjak usang dikenal sebagai burung aduan di China. Para pemilik hwa mei di negeri Tirai Bambu itu sering mengadu hwa mei sampai salah satu mati.


Sebab itu pula hwa mei menjadi simbol kegagahan. Namun di Indonesia hwa mei hadir sebagai burung biduan. Soal bunyi hwa mei tak kalah mentereng dibandingkan burung kicauan lokal menyerupai anis merah, kacer, dan anis kembang. Suara hwa mei berirama, berpadu dengan suara-suara tembakan.


Meski demikian hwa mei mempunyai kelemahan yakni gampang stres. Bila stres dia akan membenturkan diri ke sangkar. Hwa mei juga tidak tahan panas. Sehari tidak diberi minum hwa mei dapat mati. Berbeda dengan poksai asal Pulau Hainan di China Selatan.


Poksai lebih tahan stres. Poksai juga cerdik memalsukan aneka bunyi burung lain. Namun jangan salah poksai bersuara anggun hanya poksai jantan. Itulah yang seringkali dimanfaatkan oleh pedagang pembangkang yang ingin menjual poksai betina yang tak cerdik berkicau. Mereka berpura-pura memalsukan bunyi poksai jantan.


Belum ada Komentar untuk "Burung Kicauan: Hwa Mei Dan Poksai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel