Cegah Penyakit Virus Kuning Cabai


Pekebun cabe perlu meragukan penyakit virus kuning. Penyakit itu menciptakan buah cabe berubah warna dari hijau menjadi kuning menyala. Jika itu terjadi, tumbuhan cabe sanggup gagal berbuah. Pada cabe rawit, tumbuhan masih sanggup berbuah, tapi kualitas dan kuantitas menurun drastis.


India merupakan negara pertama yang melaporkan penyakit virus kuning tersebut pada 1948. Maklum dikala itu sekitar 80% lahan cabe di India rusak oleh serangan virus kuning. Penyakit itu diidentifikasi sebagai anggota virus gemini karena partikelnya berpasangan atau kembar.


Virus kuning pertamakali dilaporkan di tanahair menyerang pada 1989. Namun, bukan tumbuhan cabai, melainkan pada tembakau yang dikenal sebagai penyakit kerupuk.


Tanaman cabe gres diketahui terinfeksi pada 1992. Ketika itu serangan virus kuning masih diabaikan alasannya tidak terlalu merugikan. Namun begitu memasuki 2001, virus kuning merajalela dengan lahan pertanaman cabe terinfeksi mencapai 10-100%. Awal 2003 merupakan puncak serangan yang melanda sentra-sentra cabe di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Sumatera Selatan.


Virus kuning mempunyai vektor penyebar, adalah kutu kebul atau lalat putih Bemisia tabaci. Kutu kebul remaja yang terinfeksi selama hidupnya sanggup menularkan virus kuning tersebut. Efesiensi penularan meningkat seiring meningkat populasi serangga per tanaman.


Sifat kutu kebul yang polifagus-makan bermacam-macam jenis tanaman-menyebabkan virus kuning itu gampang menyebar, bahkan pada jenis tumbuhan lain. Kutu kebul mempunyai bermacam-macam inang dari sejumlah famili dan spesies, mirip kembang kancing, buncis, kedelai, tomat, dan tembakau.


Kehadiran virus kuning ditandai dengan pucuk batang cekung mengerut berwarna mosaik hijau pucat. Pertumbuhan tumbuhan terhambat. Daun berkerut, menebal disertai tonjolan (blister) hijau tua. Gejala itu mirip serangan penyakit tigre di Meksiko. Gejala kedua, pada pucuk dan daun muda keluar mosaik kuning. Warna itu menjalar hingga seluruh daun menjadi bulai. Gejala itu mirip virus gemini-Texas Pepper Gemini Virus-di Texas, Amerika Serikat.


Pada tingkat serangan lebih tinggi, urat daun pucuk atau daun muda pucat kekuningan sehingga tampak mirip jala. Warna daun kemudian berubah belang kuning tetapi morfologi daun masih sama. Gejala itu serupa penyakit Serrano Golden Mosaic Virus.


Pada puncak serangan berat terlihat daun muda atau pucuk menjadi cekung mengerut berwarna mosaik. Seluruh daun kemudian berubah kuning cerah dengan bentuk daun berkerut cekung menjadi lebih kecil. Gejala mirip itu mirip serangan penyakit Thailand Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYCV-Thai).


Penyebaran virus kuning sanggup diantisipasi melalui banyak sekali cara. Selain lahan mesti bebas gulma, setiap hektar tumbuhan cabe perlu diberi pupuk berimbang yakni: 20-30 ton pupuk kandang, 0,1-0,15 ton Urea, 0,3-0,45 ton ZA, 0,1-0,15 ton TSP, dan 0,15-0,2 KCl. Pertanaman cabe juga diberi mulsa plastik.


Berikutnya populasi kutu kebul sanggup dikurangi dengan melepas musuh alami parasitoid Encarcia formosa sebanyak 1 ekor per 4 tumbuhan setiap ahad selama 8-10 minggu. Setidaknya untuk 1 hektar diharapkan 10.000 Encarcia. Predator lain, Menochilus sexmaculatus terbukti efektif memangsa 200-400 larva kutu kebul per hari.


Insektisida alami untuk mengendalikan kutu kebul. Beberapa di antaranya tagetes, eceng gondok, rumput laut, dan daun nimba. Bila menggunakan insektisida kimiawi pastikan bahannya mengandung materi aktif: bifentrin, buprofezin, imidacloprid, fenpropathin, endolsulphan, cyflutrin, amitraz, deltametrin, permetrin, dan asefat.


Belum ada Komentar untuk "Cegah Penyakit Virus Kuning Cabai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel