Standar Ekspor Kayu Manis

Kayu manis Cinnamomum burmani asal Indonesia sudah usang sohor sebab bercitarasa pedas manis. Saking tenarnya, jarang terdengar keluhan dari para importir. Namun beberapa negara tujuan ekspor sesungguhnya mempunyai standar ketat soal komoditi kayu manis tersebut.


Para pembeli kayu manis dari Amerika Serikat paling tegas persoalan standar mutu. Mereka menawarkan kriteria tertentu pada kayu manis yang dibeli: higienis dari kotoran dan cendawan, kulit kuning kecokelatan, berkadar air maksimal 14%, dan mempunyai kadar minyak 1,5-2,75%.


Ketatnya standar mutu itu sebab kayu manis akan digunakan sebagai salah satu materi adonan makanan, minuman, dan oleoresin. Pembeli lain dari Uni Eropa dan Asia tidak seketat Amerika Serikat. Mereka akan mengacu pada International Standard Organization yang juga memperhatikan kemampuan produsen untuk bisa memenuhinya.


Eksportir tanahair menjual keluarga Lauraceae itu dalam bentuk kulit batang, kulit dahan, dan kulit ranting. Bahan itu diperdagangkan setengah jadi, gulungan, serta pecahan (brokens). Gulungan kayu manis diperoleh sesudah pengikisan. Cara itu dilakukan untuk melenyapkan kulit luar sebelum dibersihkan kemudian dikeringkan. Hasilnya ialah gulungan tunggal atau ganda. Langkah serupa dilakukan pada brokens. Bedanya, sesudah dikeringkan, ia dipecah-pecah seolah-olah kepingan. Meski demikian terdapat juga konsumen menghendaki kayu manis bubuk.


Kedua materi setengah jadi itu dipisahkan lagi menurut penjabaran mutu: AA stick, AA cut and washes, AA cut unwashed, AA cutting, A stick, A cut unwashed, A brokens, B stick, B brokens, dan C brokens. Kelompok AA mempunyai ketebalan gulungan 5-15 mm serta bebas mata kayu. Golongan stick berukuran panjang 30-80 cm.


Embel-embel cut dan washed menempel bila kayu manis itu sesudah dipotong, dicuci terlebih dahulu lantas dikeringkan. Begitu pula sebaliknya dengan cut unwashed. Cutting atau sisa potongan bervariasi ukurannya, tapi panjangnya kurang dari 10 cm. Pengecualian untuk mutu B stick dan B broken. Keduanya cukup dikikis sedikit, sedangkan kelas C brokens, tidak perlu dikerok samasekali.


Kontrol kualitas bisa dilakukan sendiri. Bila ditemukan 4 serangga pada contoh, fumigasi perlu segera dilakukan. Sampel diambil secara acak sebanyak akar pangkat 2 dari total kemasan yang dikirim. Tetapi rata-rata sebanyak 1 kg. Sampel itu kemudian diuji rasa, warna, dan uji kimia untuk memilih kadar abu, minyak, dan air. Yang cantik bila kadar air 12% dan kandungan sinamaldehid 21-76%. Berikutnya kayu manis yang diekspor perlu dikemas menggunakan peti kayu, karung goni, atau kotak karton dengan berat maksimun setiap kemasan 65 kg.


Belum ada Komentar untuk "Standar Ekspor Kayu Manis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel