Pestisida Nabati Untuk Greenhouse

Pestisida nabati bisa digunakan pada budidaya sayuran di greenhouse. Meski daya kerjanya tidak seampuh pestisida kimia, tapi pestisida nabati bisa menyingkirkan hama dan yang terpenting pekerja greenhouse tetap sehat dan biaya produksi bisa dipangkas.


Bahan utama pestisida nabati sanggup berasal dari beraneka tanaman. Daun cengkih, daun sirih, daun babadotan, dan daun jarak bisa dipakai. Bahan tersebut sanggup dikombinasi dengan pemakaian kacang babi, kencur, dan bawang putih.


Seluruh bahan-bahan itu ditumbuk dan diambil ekstraknya. Masing-masing ekstrak kemudian ditaruh di botol terpisah. Pencampuran dilakukan menjelang penyemprotan pada sayuran. Untuk tabung semprot atau knapsac berkapasitas 20 liter butuh ekstrak dari masing-masing segenggam daun cengkih, sirih, bebadotan, dan jarak.


Bahan-bahan itu ampuh mengusir cendawan, kutu kebul, dan thrips yang sering dijumpai di greenhouse. Hama itu terusir alasannya ialah ekstrak tumbuhan tersebut mengandung eugenol. Riset mengatakan senyawa eugenol bersifat antibiotik dan toksik pada sejumlah cendawan patogenik ibarat Fusarium oxysporum, Phytophthora capsici, Rhizoctonia solani, dan Scelotium rofsii.


Sejatinya, pestisida nabati telah usang dipakai. Awalnya pekebun menggunakan ekstrak tembakau untuk memberantas hama. Namun semenjak pestisida kimia lebih gampang didapat dan efektivitasnya lebih terjamin, banyak pekebun kepincut meskipun sekarang menyadari kalau produk pestisida kimia tersebut tidak ramah lingkungan.


Beragam penelitian menandakan bermacam-macam tumbuhan sanggup menjadi pestisida nabati untuk menghalau hama. Contoh getah biduri Calotropis gigantea yang merusak kandungan kitin pada kulit serangga. Ide tersebut berangkat dari kebiasaan orang Jawa yang suka mengoleskan getah biduri dikala hendak mencabut gigi. Dosis yang digunakan ialah 50 gram getah dilarutkan dalam 1 liter air. Serangga yang terpapar sanggup mati dalam waktu 1 jam.


Beberapa materi aktif pada jaringan tumbuhan ibarat daun, bunga, buah, kulit, dan kayu mempunyai sifat berbeda terhadap serangga. Sebagai pestisida nabati berkarakter membunuh serangga, bisa digunakan piretrum Chrysanthemum cinerariaefolium, tuba Derris elliptica, mimba Azadirachta indica, dan srikaya Annona squamosa.


Sebagai penangkal (pest reppelant) sanggup memanfaatkan gadung Dioscorea composite. Namun kalau fungsinya sebagai penjebak hama (attractant) bisa menggunakan melaleuka Meulaleuka bracteata dan selasih Oncimum ballicum.


Tanaman-tanaman itu tersebut daya kerja minimal 50% dari kimia. Piretrum contohnya dipilih alasannya ialah mengandung piretrin. Ekstrak krisan putih itu pada takaran kurang dari 5 ml/liter bisa menciptakan susunan syaraf serangga menjadi kacau sehingga kurang dari 2 jam, serangga lumpuh kemudian mati.


Selanjutnya, serangan lalat buah Bractocera dorsalis pada jambu, mangga, atau belimbing bisa diminimalisir dengan ekstrak melaleuka dan selasih. Keduanya mujarab menjebak lalat jantan alasannya ialah kerja feromon yang mirip-mirip bau betina. Pemakaiannya pun mudah, cukup menaruh ekstrak sebanyak 10-15 ml/liter di botol bekas air kemasan lantas botol digantung. Namun perlu diingat pestisida nabati cepat terurai sehingga penyemprotan perlu lebih sering dilakukan.


Belum ada Komentar untuk "Pestisida Nabati Untuk Greenhouse"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel