Senjata Pamungkas Cupang Adu

Cupang langgar berkualitas tinggi dibekali pukulan atau senjata simpulan hidup Senjata Pamungkas Cupang Adu


Cupang langgar berkualitas tinggi dibekali pukulan atau senjata maut. Salah satunya yakni pukulan nombak ngebor. Pukulan itu dimiliki oleh cupang langgar bertubuh compressed, lebar dan tebal, serta berkepala besar, ring bibir tipe oscar, serta bergigi tajam.


Postur badan itu menyerupai cupang langgar sketsa dan cupang langgar vietnam. Lawan yang diserang jarang bertahan usang alasannya yakni sisiknya akan terkelupas. Namun jika lawan bermental baja, luka tersebut bisa terus dicecar hingga berlubang dan berdarah-darah.


Pukulan nombak ngebor terbukti ampuh menyudahi duel. Selain itu, ada lagi gaya nombak maku, baling ngope, dan baling mecong. Pukulan itu diturunkan secara genetis. Bukan alasannya yakni dijantur, dikocek (diaduk airnya, red), dan dirunning.


Tipe nombak maku sudah dikenal semenjak 1980-an. Jarang sekali cupang langgar sanggup memperagakan senjata ini. Jenis pukulan tersebut merupakan ciri khas cupang impor dari Singapura dan Thailand. Sosoknya compressed tetapi tidak tebal. Ring bibir kristal tipe betok, rapat, dan lebar. Gaya bertarung sangat rapat dengan badan nyaris melekat di sisi badan dengan posisi menunggangi lawan. Serangan diarahkan ke sirip punggung. Sirip digigit dan disentak hingga robek.


Serangan berikutnya dilancarkan menyerupai menancapkan paku. Kepala lawan diincar dan dihantam keras. Repotnya, cupang ini cenderung lamban bertarung. Pukulan sesekali saja dilakukan dan seringkali terjangkit lebih dulu. Beruntung ia mempunyai sisik keras dan bermental baja sehingga sulit dipecundangi.


Cupang langgar dengan pukulan baling ngope sangat ditakuti. Pasalnya, jarang ada musuh bisa bermuka mulus lagi. Serangan memang diarahkan pada muka lawan. Pukulan itu menyambar menyerupai serangan baling sentak. Muka yang tersambar tampak kope menyerupai roti terbelah.


Tubuh cupang tersebut silinder, panjang, dan tebal. Kepala oval, besar, dan ring bibir kristal tipe oscar. Bibir belahan bawah sedikit lebih maju terkesan terbuka. Gigi tajamnya sepintas terlihat bertaring. Gaya bertarung semi slugger, gesit, dan lincah menyerupai cupang langgar baling sentak. Bedanya, baling sentak diawali dengan gigitan di muka, kemudian disentak. Namun pada baling ngope sebaliknya.


Gaya tarung baling ngope sangat menguras tenaga. Seringkali ikan jadi loyo sebelum musuh menyerah. Sejak awal laga ia sudah menghajar lawan sekuatnya. Sebab itu pada ronde awal musuh dibentuk kelabakan dan mengalah kalah. Namun bila musuh sulit menyerah, sesudah 2 jam bertarung ia akan menjadi santapan empuk pukulan lawan. Beruntung cupang tersebut bermental baja hingga terus bertarung hingga babak akhir. Nah tipe cupang baling ngope dimiliki cupang impor Malaysia asal Penang, Kualalumpur, dan cupang langgar dari Bengkalis, Riau.


Pukulan baling mencong sering dianggap enteng, tapi mematikan. Pukulan itu campuran baling ngope dan baling sentak. Serangan diarahkan ke kepala dengan diawali putaran badan 90 derajat. Posisi kepala berada sedikit di depan kepala lawan. Saat menohok sambil membalikkan tubuh, mata lawan disambar. Jika sempurna sasaran, seketika itu lawan menjadi buta alias pecong. Kemenangan soal waktu alasannya yakni musuh tak leluasa melancarkan serangan lagi.


Meskipun lawan cedera serius, tapi pukulan itu tak bisa membikin jeri musuh. Sebab seringkali pukulan ini dianggap pukulan keberuntungan alias lucky blow yang gampang diatasi. Caranya pilih cupang bertipe nombak sentak. Serangan terarah ke perut memutar bisa dimentahkan oleh serangan lurus eksklusif ke perut.


Tubuh cupang baling mencong silinder, tipis, panjang, dan tidak tebal. Ia menyerupai cupang langgar mbrebet macul. Kepala sedang, oval, dan ring bibir kristal tipe oscar. Prototipe menyerupai itu dijumpai pada cupang langgar impor Malaysia asal Penang, Kualalumpur, dan cupang langgar asal Riau, Indonesia.


Belum ada Komentar untuk "Senjata Pamungkas Cupang Adu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel