Terpikat Burung Kicauan Impor

itulah bunyi blacken yang bisa menyihir pencintanya Terpikat Burung Kicauan Impor


Ting… ting… cit… ceririt… cit… cit… cit…. cericit…itulah bunyi blacken yang bisa menyihir pencintanya. Blacken memang menjadi maskot untuk katagori silangan impor.


Gaya kibasan sayap ke kiri dan kanan ditimpali bunyi bervolume panjang alias ngerol-bersinambung-menjadi jadi andalan. Di kontes, burung-burung silangan impor lain menyerupai senken, moken, dan moseng dibentuk keder.


Merunut silsilah, blacken lahir dari perkawinan antarburung impor, blackthroat dan kenari. Blackthroat berasal dari Afrika. Sosoknya menyerupai burung gereja. Berbulu abu-abu dengan bab dalam putih. Yang berbeda hanya bulu kuning di tungging dan kerongkongan hitam pekat. Kenari lahir di kepulauan Canary. Tubuh Seranus caranius itu lebih besar 1,5 kali lipat daripada blackthroat.


Kedua induk itu dipilih alasannya ialah beberapa alasan. Blackthroat unggul dalam gaya dan lagu. Namun, burung menyerupai sanger itu jeblok untuk urusan volume dan panjang napas suara. Kekurangan itu lantas ditutup oleh kenari sehingga dihasilkan bunyi kenari bervolume besar dengan napas panjang.


Karena induk berasal dari jenis burung berbeda tentunya perlu rambu-rambu khusus semoga mereka mau bersanding. Blackthroat yang berukuran lebih kecil dipilih sebagai pejantan, sedangkan betina kenari. Pakem itu terbukti ampuh menghasilkan blacken ketimbang sebaliknya, blackthroat betina dan jantan kenari.


Cepat lambatnya kemunculan blacken tergantung pada penangkar. Dari setiap perkawinan biasanya diperoleh 2-5 telur. Namun umum terjadi hanya 1-2 telur menetas. Semua anakan menyerupai blackthroat. Betina kenari siap bertelur lagi 1,5 bulan berikutnya.


Bagus tidaknya bunyi anakan diketahui sehabis piyik berusia 2 bulan. Tandanya piyik berbunyi kriwik-berisik-bernada sedikit panjang, tapi mempunyai volume kecil dan jelas. Meski begitu, hanya pada jantan yang dijumpai menyerupai itu. Menginjak umur 3 bulan, piyik sanggup diisi bunyi menggunakan burung master.


Pemilihan master pun sangat tak lepas dari kesukaan penangkar. Tetapi umum digunakan ialah blackthroat, senger, dan mozambique. Untuk menambah daya tembakan bunyi menyerupai bunyi tet..tet..tet..terkadang burung ciblek diselipkan sebagai master.


Sejatinya hanya 5 jenis burung yang digunakan standar penyilangan, yakni kenari, black throat, senger, dan mozambique. Black throat mumpuni dalam gaya dan irama lagu. Kenari unggul diisi panjang napas serta volume. Senger populer terpelajar berimprovisasi dengan cengok dan ngerol elok aduhai.


Mozambique mempunyai pakem bunyi menyerupai kenari tetapi volume bunyi lebih bertekanan keras untuk bunyi twit…twit…twit…Berikutnya piyik hasil perkawinan biasanya diberi panggilan dari induk. Blacken-blackthroat dan kenari, senken-senger dan kenari, moken-mozambique dan kenari, dan moseng-mozambique dan senger.


Dibandingkan kelas anis atau cucak rawa, katagori silangan impor kalah bergengsi. Soal harga, silangan impor pun sekarang mulai mahal. Seekor piyik 2-3 bulan laris Rp200.000-Rp500.000 bergantung kualitas dan jenis. Nilai itu memang lebih kecil dibandingkan harga anis, anis kembang, jalak, dan cucakrawa, tapi lebih besar ketimbang punglor, taichu, dan pentet pada umur sama.


Belum ada Komentar untuk "Terpikat Burung Kicauan Impor"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel