Potensi Sayuran Baby
Sayuran baby alias mini bukan lagi barang langka. Beragam sayuran mini itu gampang dijumpai di pasar swalayan sampai pasar tradisional.
Sejatinya, sayuran baby ialah sayuran biasa yang dipanen lebih awal sehingga mengandung sedikit residu pestisida. Sebab dipetik muda, maka citarasa sayuran renyah dan segar. Konsumen, contohnya akan menentukan baby labu siam yang bercitaras lebih bagus dan sedikit serat daripada labu siam biasa yang berukuran besar.
Saat ini sayuran baby yang umum dijumpai ialah baby buncis, baby pakcoy, baby chinese kale atau baby kailan, baby caisim, baby white cabbage atau baby kol putih, baby corn, mentimun mini, small fresh potato atau kentang rendang, dan baby tauge. Yang disebut terakhir merupakan kecambah kacang hijau yang masih pendek dan menjadi materi kuliner daging rawon.
Praktisi agribisnis, F Rahardi dalam Agroindustri Sayuran Baby, menyebutkan pengertian sayuran baby tidak melulu sayuran yang dipanen muda. Pada baby kyuri, labu siam atau kecipir, contohnya tidak terdapat varietas yang sanggup memproduksi buah dan polong ukuran mini. Yang ada ialah buah dan polongnya memang harus dipanen muda biar diperoleh ukuran baby.
Berbeda dengan baby corn. Sebenarnya ada varietas jagung khusus untuk dipanen tongkol muda sebagai sayuran. Baby corn itu biasanya berasal dari varietas jagung manis. Namun pada prakteknya, baby corn sering dipanen dari tongkol jagung biasa yang tidak bakal tumbuh menjadi buah.
Bagi pekebun, menanam sayuran baby menjanjikan laba karena siklus tanam sanggup lebih cepat dan ongkos produksi lebih rendah. Meskipun kuantitas panen lebih sedikit, tapi nilai jualnya lebih tinggi sampai 30-40% dibandingkan ukuran normalnya. Harga tinggi diperoleh alasannya secara umum dikuasai konsumen sayuran baby ialah kalangan menengah atas yang peduli kuliner untuk kesehatan.
Belum ada Komentar untuk "Potensi Sayuran Baby"
Posting Komentar