Melongok Radiasi Tanaman

 paling getol menghasilkan tumbuhan unggul melalui radiasi Melongok Radiasi Tanaman


BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) paling getol menghasilkan tumbuhan unggul melalui radiasi. Belum usang PATIR (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi) BATAN memperkenalkan sorgum gres yang tahan kekeringan. Sifat unggul sorgum itu muncul sesudah biji sorgum disinari gamma bersumber kepada Cobalt-60.


Sejatinya sifat gres tumbuhan alasannya radiasi tidak akan menular kepada tumbuhan lain. Radiasi hanya mengubah susunan kromosom tumbuhan dengan cara mematahkan, menghilangkan, hingga menyambung, sehingga tumbuhan akan mempunyai kromosom baru.


Di tanahair pemanfaatan radiasi pada tumbuhan dilakukan semenjak 40 tahun lalu. BATAN menjadi pelopor. Pada dikala itu aplikasi radiasi hanya dilakukan untuk tumbuhan pangan menyerupai padi, kedelai, kacang hijau,dan gandum. Pemuliaan dengan teknologi radiasi hingga 2005, misalnya, menghasilkan 12 varietas padi unggul menyerupai atomita 1-4, cilosari, woyla, situgintung, kahayan, dan winongo serta 4 varietas kedelai menyerupai muria, tengger, meratus, dan rajabasa.


Radiasi tumbuhan memang sanggup menghasilkan produk unggul. BATAN bisa menghasilkan pisang barangan dengan kulit kuning mulus tanpa bercak hitam. Tanaman hias menyerupai krisan yang diradiasi menghasilkan aneka warna bunga menyerupai ungu, kuning, putih, dan merah jambu, selain menghasilkan sifat krisan yang toleran fotoperiodisitas dan bisa berbunga di dataran rendah.


Selain krisan, radiasi pada tumbuhan hias juga dilakukan pada anthurium, anggrek, euphorbia, dan aglaonema juga mulai diradiasi. Semua itu dilakukan biar memperoleh keanekaragaman. Dengan radiasi dihasilkan tumbuhan mutasi yang sifatnya berbeda dengan induk. Semakin besar variasi tanaman, semakin gampang pemulia bereksperimen membuat kultivar unggul. Meski probabilitas mendapat jenis yang diperlukan rendah, teknik radiasi masih tetap menjadi pilihan memperoleh keberagaman, khususnya pada tumbuhan hias.


Radiasi umumnya dilakukan dengan memanfaatkan sinar gamma, sinar-X, neutron, dan sinar beta. Namun, yang paling banyak digunakan yaitu sinar gamma yang berasal dari cobalt-60 karena gampang diaplikasikan dan menghasilkan frekuensi mutasi yang tinggi.Tanaman yang diradiasi tidak terbatas pada biji, tapi juga setek, capitulum, maupun tumbuhan utuh itu sendiri. BATAN menyediakan akomodasi berupa Gamma chamber model 4000 A bersumber sinar Gamma dari cobalt-60 dengan acara awal sebesar 3474.6632 curies dan Gamma cell model GC-220, 10.697 curies.


Biasanya gamma chamber dan gamma cell digunakan untuk penelitian yang memerlukan perlakuan radiasi akut, radiasi dengan laju takaran tinggi, menyerupai pada biji-bijian. Sedangkan radiasi kronik, radiasi dengan laju takaran rendah, terhadap tumbuhan pot atau tumbuhan dalam media kultur jaringan menyerupai kalus dan suspensi sel, digunakan Gamma room. BATAN mempunyai Gamma room model Panoramic Batch Irradiator bersumber sinar Gamma dari cobalt-60 dengan acara awal sebesar 75.000 curies.


Dengan radiasi, aneka macam aksara tumbuhan sanggup diperbaiki menyerupai produktivitas, pertumbuhan, umur, ketahanan terhadap hama dan penyakit, warna bunga, ukuran buah atau bunga, kandungan nutrisi, dan rasa.


Tak heran kalau teknik itu banyak digunakan di mancanegara. Thailand memanfaatkan radiasi untuk menghasilkan bermacam-macam jenis dragon fruit. Malaysia memproduksi pisang novaria hasil induksi mutasi pada kultivar grande naine. Keunggulan cepat berbuah, sosok tumbuhan pendek, potensi produksi tinggi, serta lezat. Austria menghasilkan apel golden haidegg yang lebih tahan simpan sekitar 3 pekan dengan warna buahnya menjadi menarik. Semua kelebihan itu didapat dari hasil radisi gamma dengan cobalt-60.


Belum ada Komentar untuk "Melongok Radiasi Tanaman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel