Serba-Serbi Penilaian Koi Di Jepang

Penilaian kontes koi di Jepang memasuki babak gres Serba-Serbi Penilaian Koi Di JepangPenilaian kontes koi di Jepang memasuki babak baru. Pattern atau corak badan tidak lagi menjadi penentu kemenangan. Tubuh besar dan proporsional menjadi pola utama juri.


Di Jepang, koi bertubuh besar dan panjang sangat disukai. Semakin besar ukuran koi, kemewahan yang menempel pada kerabat ikan mas tersebut kian kuat. Mafhum, untuk memperoleh koi jumbo sangat sulit. Banyak faktor yang mempengaruhinya menyerupai garis keturunan, struktur tubuh, dan teknik pemeliharaan. Sebab rumit, ukuran badan mempunyai porsi nilai terbesar.


“Tubuh dan pattern sama penting, tapi badan mempunyai nilai terbesar,” ujar Kentaro Sakai dari Sakai Fish Farm di Hiroshima. Sakai yaitu farm penghasil koi-koi juara di Jepang. Setiap tahun dari 30-40 pasang induk berkualitas diproduksi 15-juta benih.


Dari jumlah itu 200.000 ekor dipilih untuk dipelihara hingga tosai atau berumur 2 tahun. Selanjutnya tosai diseleksi hingga tersisa 5.000 ekor untuk dipelihara hingga umur 4 tahun. Seleksi terakhir hingga menyisakan 400 ekor. Koi-koi itu dipelihara hingga sansai atau jumbo, di atas 5 tahun.


1. Pada kontes koi di Jepang, ukuran badan dan pattern mempunyai arti penting dalam penilaian. Umumnya kalau pada kontes terdapat 2 koi, koi pertama, contohnya mempunyai pattern 3 step, tapi berukuran badan lebih kecil. Koi lain mempunyai pattern 2 step tapi berukuran badan lebih besar. Juri akan menentukan koi bertubuh lebih besar meski jumlah step pattern kalah.


2. Di Jepang terdapat 2 kelompok juri, yakni shinkokai dan airinkai. Shinkokai (juri dari penangkar dan dealer, red) lebih menentukan koi berprospek masa depan untuk juara. Mereka menentukan ikan muda bertubuh besar dengan warna belum seluruhnya keluar, terlihat jingga. Tapi secara keseluruhan koi itu harus bagus. Itu berbeda dengan airinkai (juri dari pehobi, red) yang melihat finishing koi menyerupai warna yang merah terperinci dan shinning atau bersinar. Jadi, meski ukuran badan tidak terlalu besar, asalkan penampilannya prima, beliau sanggup menang. Di Jepang banyak kontes menggunakan juri shinkokai.


3. Koi yang cantik bertubuh lingkaran menyerupai kapal. Untuk kohaku, kualitas warna merah sangat penting. Demikian pula kualitas badan menyerupai warna dan sisik secara keseluruhan. Koi yang cepat finish pada ukuran kecil tidak cantik untuk masa depan.


4. Memiliki koi tergantung dari target. Ada koi yang dipelihara untuk kontes. Namun ada juga yang dipelihara untuk sekedar hobi. Untuk kontes, dikala menentukan koi dari ukuran kecil sekitar 15 cm, pattern dan kiwa (batas warna) menjadi penting. Bentuk dan ukuran badan tidak menjadi problem alasannya yaitu pada ukuran kecil semua koi terlihat sama.


5. Ikan berukuran kecil belum sanggup dilihat masa depannya. Bagus tidaknya kualitas koi gres terlihat sesudah mencapai umur 4 tahun. Saat itu kualitas warna dan badan sudah terlihat. Bisa saja kurang dari umur itu ikan sudah bagus. Tapi biasanya beliau tidak mempunyai masa depan alasannya yaitu sesudah melewati umur 4 tahun sanggup menjadi jelek.


6. Dalam penangkaran, koi jantan penting. Koi jantan sanggup menciptakan perubahan positif pada keturunan berikutnya.


Belum ada Komentar untuk "Serba-Serbi Penilaian Koi Di Jepang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel