3 Media Tanam Akuaponik Pilihan

Memetik sayuran sekaligus memanen aneka ikan konsumsi alias akuaponik di lahan sempit. Dalam sebuah sistem akuaponik media tanam sayuran berfungsi juga sebagai filter yang akan menjerat sisa pakan dan metabolisme ikan yang dipelihara. Sisa pakan dan sisa metabolisme itu akan menjadi unsur hara bagi pertumbuhan tanaman.

Media tanam sayuran yang digunakan untuk akuaponik harus bersifat porus atau tidak menahan air. Media tanam yang paling pas yaitu kerikil apung, arang kayu atau arang tempurung kelapa, dan pakis.

Ketiga media itu selain bisa berfungsi sebagai filter air yang cantik juga menjadi daerah ideal untuk melekatnya akar tanaman. Media tanam itu ditaruh di dalam pot yang diletakkan mengitari bak atau ditaruh dalam paralon ibarat sistem hidroponik NFT.

Agar fungsi filterisasi berjalan sempurna, sebelum media tanam dimasukkan ke dalam pot, sepertiga dari dasar pot diisi kerikil atau pasir malang. Fungsi kerikil dan pasir malang tersebut untuk menjerat sisa makanan dan metabolisme yang lolos dari media tumbuhan kerikil apung, arang, dan pakis yang ditaruh paling atas dalam pot.

Nah sebelum tumbuhan dibenamkan ke dalam media tanam itu harus dipastikan tumbuhan sayuran yang akan ditanam ibarat terong, selada, atau cabe disemai terlebih dahulu di pot.

Tanaman gres bisa dipindahkan ke dalam pot media minimal sehabis tingginya 10 cm. Hal itu selain mencegah tumbuhan stres ketika dipindahkan, juga menjamin persentase hidup tumbuhan lebih besar karena bulu-bulu akar yang nantinya menyerap unsur hara sudah banyak jumlahnya.

Bagikan Artikel ini