Cegah Kulit Buah Retak

Pernahkah Anda kecewa ketika ingin memanen buah, kulit buah tampak retak-retak bahkan pecah? Boleh jadi itu imbas dari menurunnya elastisitas kulit buah yang tidak bisa mengikuti laju pertumbuhan ukuran buah. Hal itu seringkali terjadi pada buah-buah konsumsi ibarat jeruk, duku, jambu air, dan mangga.

Elastisitas kulit buah itu sesungguhnya sanggup diperbaiki dengan memastikan asupan unsur mikro ibarat kalsium dan kalium pada tumbuhan mencukupi. Contoh kalsium, mempunyai fungsi mempertahankan elastisitas kulit buah dengan memperkuat dinding sel buah. Kehadiran kalsium juga sanggup menciptakan bagian-bagian tumbuhan ibarat batang, cabang, ranting, dan tangkai kokoh sehingga bakal buah tidak gampang rontok.

Retak kulit buah juga sanggup terjadi karena tumbuhan kaget ketika mendapatkan air pada kondisi kering di animo kemarau. Hal itu terjadi karena akar tumbuhan secara cepat akan menyerap hara untuk segera dikirim kepada buah. Akibat serapan hara yang cepat itu, buah akan mengimbangi dengan memperbesar ukuran, tapi kehilangan elastisitas kulit buah.

Untuk mencegah kulit buah retak dengan menjaga elastisitas kulit buah, lakukan penyiraman rutin sehari sekali pada pagi atau sore hari terutama ketika tumbuhan mulai berbuah. Hal itu penting untuk meminimalisir perubahan tekanan turgor tanaman. Umumnya pehobi atau pekebun menganggap penyiraman ketika tumbuhan berbuah menjadikan buah berkurang rasa manisnya, padahal bergotong-royong tidak.

Berikan pula tumbuhan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 1 kg/tanaman umur 2-3 tahun. Pemberian rutin setiap 3 bulan biar penampilan buah maksimal. Pemberian itu juga perlu dikombinasikan dengan dukungan pupuk probiotik yang mengandung mikroorganisme. Peran mikroorganisme itu untuk melepas ikatan-ikatan pada senyawa yang terdapat di tanah sehingga unsur yang sudah lepas sanggup diserap oleh tanaman. Probiotik cukup diberikan setiap pekan dengan takaran dukungan 10 cc per 10 liter air.

Bagikan Artikel ini