Kuning Telur Burung Mamoa 69%
Pernah mendengar burung Mamoa alias burung gosong maluku? Anggota keluarga Megapoda itu merupakan burung endemik Maluku Utara.
Eulipoa wallacei itu mempunyai sifat unik adalah tidak mengerami telurnya ibarat jamaknya unggas lain. Burung mamoa betina akan membenamkan telur itu di dalam pasir serta memanfaatkan panas dari pasir yang diperoleh dari sinar matahari atau panas dari dalam perut bumi selama 65-85 hari.
Salah salah satu lokasi dengan populasi burung mamoa terbesar di Maluku Utara terdapat di Kecamatan Galela. Secara turun temurun warga setempat memanen telur-telur yang selalu dijaga burung mamoa jantan itu itu sebagai salah satu sumber makanan kaya gizi, selain dijual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Di Kecamatan Galela terdapat 3 lokasi daerah bertelur burung mamoa adalah Pantai Denamabobane di Desa Limau, Pantai Tiabo di Desa Toweka, dan Pantai Uwo-uwo di Desa Mamuya. Namun seiring pemanenan berlebihan juga kerusakan habitat jawaban fragmentasi, populasi burung mamoa terus menyusut. Saat ini diperkirakan populasi burung mamoa di maluku Utara sekitar 36.000-40.000 ekor. Upaya konservasi untuk melindungi burung endemik itu memang perlu terus digalakkan.
Telur burung mamoa mempunyai bobot 80-106 gram dengan proporsi kuning telur sampai 69%. Dibandingkan unggas lain, persentase kuning telur itu sangat besar: bebek (38,10%),kalkun (35,40%), mentok (45%), itik (36,30%), ayam kampung (39,20%), dan merpati (31,70%).
Jones dan rekan dalam Bird Families of the World: The Megapodes mengungkapkan bahwa proporsi kuning telur yang tinggi pada anggota keluarga Megapoda ibarat burung mamoa itu tercipta karena embrio burung memerlukannya untuk pertumbuhan selama periode penetasan sampai keluar dari kerabang serta muncul di permukaan tanah sebagai burung mamoa sejati.
Belum ada Komentar untuk "Kuning Telur Burung Mamoa 69%"
Posting Komentar