Bawang Dayak Stop Kencing Gula
Kejadian pada awal 2014 itu terang tergambar dalam ingatan Rahmat Saroso. Karyawan swasta yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat itu membaca hasil investigasi darah di laboratorium. Di situ tertera angka gula darah mencapai 520 mg/dl. “Anda terkena diabetes atau kencing gula,” ujar Rahmat menirukan dokter.
Hati laki-laki 37 tahun itu kian ciut tatkala dokter menjelaskan imbas kebutaan sebagai risiko terburuk dari penyakit diabetes. Semua itu berawal dari keluhan Rahmat yang praktis didera kelelahan, sering berkemih, dan mata mendadak menyerupai rabun. Tanpa disadari pula, bobot tubuh ayah satu anak itu terus menurun. “Dalam 2 ahad bobot saya turun dari 80 kg menjadi 69 kg,” kata pehobi kucing ras itu.
Sang istri yang curiga akan kondisi kesehatannya, lantas meminta Rahmat untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan usia Rahmat, kadar gula darah normalnya berkisar 120 mg/dl, tapi faktanya kadar gula darahnya melonjak sampai 4 kali lipat. “Keluarga saya tidak mempunyai riwayat kencing gula,” ujar Rahmat. Dari dokter juga alumnus Fakultas Ekonomi di sebuah universitas swasta di Jakarta Utara itu mengetahui jika penyakit kencing gulanya terjadi karena imbas gaya hidup. “Dokter menyebut saya menderita diabetes tipe II,” ujarnya.
Sebab kadar gula tinggi itu Rahmat memerlukan obat-obatan penyokong kesembuhan yang diresepkan dokter. Namun, harga obat yang mahal menciptakan Rahmat hanya sanggup menebus 1/4 resep untuk keperluan selama sepekan. Sekali tebus saja Rahmat merogoh kocek sampai Rp450.000.
Kesembuhan mulai terkuak ketika Rahmat mau mengikuti saran rekan untuk mengkonsumsi bawang dayak dalam bentuk kapsul. Setiap hari ia menelan masing-masing 2 kapsul bawang dayak pada pagi dan menjelang tidur. Hasilnya dalam 3 ahad pertama, kadar gula darah turun menjadi 320 mg/dl.
Sebulan sehabis konsumsi nilai gula darah puasa mencapai 140 mg/dl, mendekati normal. “Pengelihatan saya mulai membaik lagi,” kata Rahmat yang sampai sekarang rutin mengonsumsi kapsul bawang dayak sehari 2 kapsul itu.
Bawang dayak Eleutherine americana memang mempunyai tugas besar pada kesembuhan penderita diabetes, terutama tipe II yang terjadi karena imbas gaya hidup, misalkan contoh makan tidak benar. Sementara penderita diabetes tipe I terjadi karena faktor keturunan dan sangat tergantung kepada insulin dari luar, alasannya yaitu tubuh tidak bisa memproduksi protein itu.
Bawang dayak sanggup membantu sekresi insulin di kelenjar pankreas pada penderita diabetes tipe II. Harap mafhum kapasitas insulin yang kurang daripada kebutuhan tubuh memang penyebab utama diabetes.
Insulin berperan untuk mengatur kadar gula dalam darah. Kadar gula darah melebihi normal menyebabkan ginjal ikut mengeluarkan gula bersamaan dengan urine. Gula bersifat menarik cairan sehingga volume air kemih berlebihan. Itu sebabnya penderita kerap berkemih. Lantaran kehilangan banyak cairan melalui proses berkemih, penderita praktis haus. Selain itu, terbuangnya glukosa bersama urine menyebabkan tubuh kehilangan energi, sehingga masuk akal penderita menjadi praktis lelah dan praktis lapar.
Bawang dayak mempunyai senyawa eleutherinoside A yang bisa menghambat alpa Glucosidase. Penghambat alpa Glucosidase itu merupakan dasar obat untuk pasien diabetes tipe II. Sebab mempunyai keampuhan untuk mengatasi kencing gula itu, beberapa herbalis meresepkan bawang dayak untuk pasien diabetes.
Biasanya resep konsumsi bawang dayak oleh herbalis tidak tunggal, tetapi dikombinasi tanaman obat lain menyerupai kumis kucing Orthosiphon stamineus, tapak dara Catharanthus roseus, dan brotowali Tinospora crispa. Seluruh materi direbus dalam 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Ramuan disaring kemudian diminum 3 kali sehari.
Belum ada Komentar untuk "Bawang Dayak Stop Kencing Gula"
Posting Komentar