Balitbangdias KKP Dukung Litbang Budidaya Karang Hias

Lebih jauh Ofri menuturkan jenis karang polip besar ibarat Cynarina lacrymalis, Scolymia spp, dan Tracyphyllia geoffroyi masih bergantung kepada alam.
Ekspor karang hias yang masih mengandalkan alam itu disinyalir mempercepat laju penurunan populasi jika tidak dikelola baik. Negara tujuan ekspor seringkali menolak hasil alam itu. “Contoh karang polip besar yang ditolak di Uni Eropa alasannya ialah masih mengandalkan alam. Sebab itu perlu produksi hasil budidaya,” kata Ofri.

Karang polip besar merupakan karang berukuran coralite (mulut) besar. Karang itu mempunyai warna menarik dengan habitat di perairan agak dalam.
Permintaan dan harga karang berpolip besar di pasar ekspor sangat tinggi, sedangkan populasi di alam tidak sebanyak polip kecil. Untuk mengantisipasi hal itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balitbangdias dengan menggandeng CV Cahaya Baru sebagai kawan berupaya melaksanakan penelitian dan pengembangan budidaya karang hias di Indonesia .
Tidak hanya teknologi budidaya karang hias, kerjasama penelitian dan pengembangan lain dilakukan dengan meriset teknologi budidaya ikan hias clown Amphiprion spp, udang hias maritim Lysmata spp, dan kultur pakan alami laut.
Belum ada Komentar untuk "Balitbangdias KKP Dukung Litbang Budidaya Karang Hias"
Posting Komentar