Kecipir Sumber Pangan Alternatif
Anda menyukai kecipir? Beruntunglah. Kecipir Psophocarpus tetragonolobus merupakan sayuran berkadar protein tinggi, mencapai 30% plus mempunyai aneka asam amino esensial yang berguna bagi kesehatan.
Dengan kadar protein tinggi itu di Nigeria, misalnya, kecipir menjadi sumber pangan alternatif bagi perbaikan gizi. Kecipir juga dikenal sebagai tanaman multi fungsi. Seluruh bab tanaman anggota keluarga Fabaceae tersebut sanggup dikonsumsi.
Polong muda, umbi, daun muda, dan bunga bermanfaat sebagai sayuran. Bijinya diekstrak untuk produksi minyak. Manfaat lain dari bijinya, sanggup diolah menjadi susu, tempe, tahu, miso, sampai dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Saat ini tepung biji kecipir bahkan digunakan sebagai sumber protein dalam pembuatan roti.
Sayang kecipir yang masuk ke Indonesia pada masa ke-17 itu belum banyak dilirik untuk dikebunkan di tanahair, selain hanya dijadikan tanaman pagar. Padahal tanaman dengan sentra keragaman spesies di pulau-pulau di Pasifik Selatan dan Papua Nugini itu menguntungkan. Myanmar dan Papua Nugini secara khusus mendorong petani untuk mengebunkan kecipir dengan produksi mencapai 25-30 ton/ha polong basah.
Kecipir yang mempunyai aneka sebutan menyerupai kacang botol atau kacang belingbing (Sumatera), jaat (Jawa Barat), kelongkang (Bali), dan biraro (Ternate) itu cocok ditanam di dataran rendah sampai di dataran tinggi di atas 1.000 m dpl.
Kecipir yang di Indonesia terdiri atas dua jenis, yakni kecipir berbunga ungu yang polongnya berukuran pendek (15-20 cm) dan kecipir berbunga putih dengan ukuran polong yang panjang (30-40 cm) itu juga adaptif pada tanah berbahan organik rendah, tanah berlempung atau berpasir dan relatif toleran terhadap kekeringan. Mari berkebun kecipir.
Belum ada Komentar untuk "Kecipir Sumber Pangan Alternatif"
Posting Komentar