Hidroponik NFT Model Trapesium

 yang dilakukan Rahmat Darmawan di Bandung Hidroponik NFT Model TrapesiumBudidaya hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) yang dilakukan Rahmat Darmawan di Bandung, Jawa Barat semenjak 2015 menggunakan guli—meja tanam hidroponik—dari talang air persegi. Namun, laki-laki 34 tahun itu menjumpai pada siang hari, daun sawi hidroponiknya terkulai dan melekat di permukaan guli yang panas sehingga daun terbawah gosong.


Solusi mengatasi hal itu menggunakan guli berbentuk trapesium. Guli trapesium mempunyai lebar bab atas lebih sempit daripada permukaan bawah. Bentuk guli trapesium itu menciptakan bab bawah sayuran menggantung saat terkulai pada siang hari sehingga terhindar dari gosong.


Lubang tanam guli trapesium berdiameter 4,5 cm dengan jarak antarlubang 15 cm. Bentuk trapesium yang lebih lebar di bawah memperlihatkan lebih banyak ruang untuk pertumbuhan akar sehingga tinggi anutan air cukup 2-3 mm. Berbeda dengan talang disiasati yang tinggi lapisan air sampai 1 cm.


Yang menarik kadar oksigen terlarut pada guli trapesium yang sanggup mencapai umur 10 tahun itu mencapai 6 ppm, sementara guli pipa hanya 2-3 ppm. Semakin tinggi nilai oksigen terlarut, semakin cantik pertumbuhan tanaman.



Belum ada Komentar untuk "Hidroponik NFT Model Trapesium"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel