Prof Dr Komang G Wiryawan: Probiotik Pengganti Antibiotik

Pemakaian antibiotik pada binatang ternak untuk menekan mortalitas  Prof Dr Komang G Wiryawan: Probiotik Pengganti AntibiotikPemakaian antibiotik pada binatang ternak untuk menekan mortalitas (kematian) sampai efisiensi pakan dalam kurun waktu tertentu dengan takaran subterapik menimbulkan resistensi alias kekebalan basil patogen zoonotik serta basil indigenous di kanal pencernaan.


Sejumlah riset di Uni Eropa menunjukkan basil Salmonella sp menawarkan resistensi terhadap beberapa antibiotik ibarat tetracycline, chloramphenicol, serta ampicilin.


Prof Dr Komang G Wiryawan menuturkan basil resisten antibiotik tersebut sanggup berpindah ke insan dan lingkungan. “Perpindahan sanggup melalui peternak yang kontak eksklusif atau melalui sumber air yang terkontaminasi,” ujar Guru Besar Fakultas Peternakan IPB itu ketika seminar pada perhelatan Indo livestock 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Pada manusia, prosedur transfer tersebut melalui proses transduksi, konjugasi, dan transformasi.


Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 18 tahun 2009 pasal 22 ayat 4c dan No. 41 tahun 2014 cukup ketat mengawasi pemakaian antibiotik itu. Namun, sampai ketika ini undang-undang itu belum sanggup diaplikasi di lapangan karena belum menjadi Peraturan Pemerintah (PP). Apalagi pelarangan itu sanggup menimbulkan banyak sekali konsekuensi ibarat meningkatnya penyakit nekrotik, penurunan produktivitas, melonjaknya biaya pakan, sampai menurunnya performa hewan.


Meski demikian mengingat pengaruh negatif jangka panjang, perlu alternatif materi lain untuk menggantikan antibiotik tersebut. Salah satunya pemakaian probiotik. Sejatinya probiotik merupakan embel-embel mikroba hidup yang diberikan biar menguntungkan inangnya. Mikroba probiotik itu sanggup berupa bakteri, ragi dan kapang.


Komang menuturkan, sumbangan probiotik akan membantu menjaga keseimbangan populasi mikroba di kanal pencernaan, selain bisa mencegah diare dan meningkatkan tumbuh kembang ternak, terutama pada binatang ternak kecil. Pada binatang ternak dewasa, pemakaian probiotik sanggup menjaga proses metabolisme tetap baik dan menurunkan produksi gas metana.


“Domba yang diinokulasi probiotik basil asam laktat S. ruminantium lactilytica sanggup menghambat akumulasi asam laktat di rumen dibandingkan kontrol. Ini sudah diterapkan di Afrika untuk mengatasi domba yang mengalami asidosis,” ujar Komang. Asidosis merupakan kelainan metabolisme.


Lebih jauh Komang menjelaskan pemakaian probiotik sangat menjanjikan meski masih perlu penelitian untuk menyempurnakan perannya. “Informasi genomik memungkinkan untuk merakit probiotik yang beraktivitas lebih tinggi sehingga keuntungannya optimal,” ujarnya. Diharapkan penggunaan antibiotik dengan probiotik kepada binatang ternak alasannya yaitu lebih ramah lingkungan, ramah terhadap kesejahteran manusia, dan ternak.


Belum ada Komentar untuk "Prof Dr Komang G Wiryawan: Probiotik Pengganti Antibiotik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel