Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar

Cara Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar Mulai Dari Pembibitan Hingga Panen


Hai Sahabat….Kali ini kita akan membahas wacana cara budidaya Pepaya. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.


Pepaya (Carica papaya) atau betik yaitu tumbuhan yang berasal dari genus Carica yang berasal dari Meksiko belahan selatan dan belahan utara Amerika Selatan, namun sekarang sudah tersebar luas dan banyak ditanam di seluruh tempat tropis untuk diambil buahnya.


Cara Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar Mulai Dari Pembibitan Hingga Panen Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar


Pepaya banyak disukai oleh banyak orang, maka budidaya pepaya sanggup menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Berikut yaitu Cara budidaya buah Pepaya:


Cara Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar Mulai Dari Pembibitan Hingga Panen Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar


SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA

Tanaman pepaya akan sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik, jikalau keadaan lingkungan memenuhi syarat tumbuh yang di kehendaki. Faktor lingkungan yang paling lebih banyak didominasi dalam pertumbuhan tumbuhan pepaya yaitu keadaan iklim dan keadaaan tanah.

A. Keadaan Iklim

Faktor-faktor iklim yang perlu diperhatikan semoga tumbuhan pepaya sanggup tumbuh baik dan berproduksi cukup tinggi antara lain suhu, curah hujan, sinar matahari, dan ketinggian tempat.



  • Suhu atau Temperatur

    Untuk pertumbuhannya tumbuhan pepaya memerlukan kondisi suhu minimum sekitar 15° C dan suhu maksimum sekitar 35° C. Kondisi suhu yang terlalu rendah sanggup menyebabkan maut tumbuhan pepaya. Demikian juga kondisi suhu yang terlalu tinggi (>40° C). Suhu 40° C merupakan titik kritis bagi tumbuhan pepaya.

  • Curah Hujan

    Untuk pertumbuhannya, tumbuhan pepaya menghendaki curah hujan yang berkisar antara 1.500 mm – 2.000 mm per tahun. Di tempat yang lembap dan mempunyai curah hujan tinggi, tingkat produksi buah pepaya akan lebih baik. Iklim yang terlalu kering (curah hujan sangat rendah) sanggup menyebabkan pembentukan bunga hanya menghasilkan bunga jantan, bunga yang tidak subur, serta bunga yang gampang gugur. Musim kering yang panjang akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan pepaya terhambat. Demikian juga demam isu yang berbeda, contohnya peralihan antara demam isu penghujan dan demam isu kemarau, akan memunculkan bunga atau buah yang berbeda.

    Pohon pepaya tidak tahan terhadap kekeringan. Oleh lantaran itu, pada waktu kemarau panjang sebaiknya dilakukan pengairan semoga pertumbuhan lanaman tetap baik. Sebaliknya, bila terjadi hujan terus-menerus harus diusahakan semoga tanah tidak menjadi becek (tergenang air), dengan cara menciptakan parit atau got pembuangan air. Tanah yang tergenang sanggup menyebabkan maut tumbuhan pepaya.

  • Sinar Matahari

    Tanaman pepaya membutuhkan sinar matahari yang cukup, semoga diperoleh pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi. Pohon pepaya yang ditanam di tempat terlindung akan mempunyai batang yang berukuran kecil. Selain itu, buah yang dihasilkan juga akan berukuran kecil-kecil dan banyak yang runtuh.

  • Ketinggian Tempat

    Pada umumnya, tumbuhan pepaya tumbuh dengan baik di tempat yang mempunyai ketinggian 0 – 1.000 meter dpl. Di tempat yang terlalu tinggi (lebih dari 1.000 meter dpl), buah yang dihasilkan tidak sebaik di dataran rendah. Selain itu, banyak buah yang gugur akhir kelembapan yang terlalu tinggi dan suhu yang terlalu rendah.


B. Keadaan Tanah


Tanaman pepaya sanggup tumbuh pada banyak sekali macam jenis tanah. Namun, jenis tanah yang disukai yaitu tanah yang subur dan gembur dengan kandungan unsur hara yang cukup (kaya akan materi organik).

Tanaman pepaya memerlukan tanah dengan drainase yang baik, serta tingkat keasaman (pH) tanah yang paling baik untuk tumbuhan pepaya yaitu 6 hingga 7. Pada kisaran pH ini, unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan pepaya banyak tersedia di dalam tanah.


PENYIAPAN BIBIT TANAMAN PEPAYA


Bibit tumbuhan pepaya sanggup diperoleh melalui perbanyakan generatif (dengan biji) maupun vegetatif (dengan pencangkokan).

Pada pembiakan pepaya secara generatif (melalui biji), keturunan yang dihasilkan akan mengalami pemecahan sifat atau segregasi. Artinya, generasi berikutnya sanggup mempunyai sifat yang bervariasi, yang berbeda dari sifat induknya, baik bentuk buah, warna, maupun cita rasanya. Perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan cara pencangkokan. Pada umumnya, tumbuhan pepaya (kecuali Carica) tidak bercabang. Agar sanggup dilakukan pencangkokan, pohon pepaya harus dibentuk bercabang sebagaimana pohon-pohon tumbuhan yang biasa dicangkok. Pohon pepaya sanggup dibentuk bercabang dengan peremajaan (pemotongan) batang tanaman.


TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA

Adapun langkah-langkah dalam budidaya tumbuhan pepaya mencakup kcgiatan-kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman


A. Penanaman

Dalam perjuangan penanaman pepaya, terdapat dua langkah utama yang perlu diperhatikan, yaitu penyiapan lahan tanam dan pelaksanaan tanam. Kedua langkah tersebut akan memilih keberhasilan akal daya pepaya.



  • Penyiapan Lahan Tanam


Lahan untuk budidaya tumbuhan pepaya sanggup berupa tanah pekarangan, tanah sawah, tanah tegalan, dan lain-lain. Lahan yang akan dipakai harus dibersihkan terlebih dahulu dari semak-semak belukar atau pepohonan yang mungkin akan sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan pepaya. Lalu buatlah bedengan-bedengan dan lubang tanam. Lubang tanam diharapkan supaya akar tumbuhan pepaya sanggup tumbuh dan berkembang dengan sempura. Adapun tata cara pembuatan bedengan dan lubang tanam yaitu sebagai berikut.



  1. Mula-mula tanah dicangkul atau dibajak hingga halus dan rata.

  2. Dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 200 cm atau 250 cm, tinggi 50 cm, dan panjang bedengan diubahsuaikan dengan keadaan lahan. Bedengan yang berakuran lebar 200 cm dipakai dalam penanaman pepaya dengan jarak tanam 2,5 m, sedangkan bedengan yang berakuran lebar 250 cm dipakai dalam penanaman pepaya dengan jarak tanam 3 m.

  3.  Ditentukan jarak tanam yang digunakan, contohnya 2,5 m x 2,5 m atau 3 m x 3 m.

  4. Tepat di atas titik jarak tanam tersebut, dibentuk lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Pada dikala menggali lubang tanam, tanah belahan atas (top soil) dipisahkan dari tanah belahan bawah (sub soil).

  5. Lubang tanam diberokan (dibiarkan untuk diangin-anginkan) selama 1-2 ahad untuk mematikan bibit penyakit.

  6. Sebelum tanah galian dikembalikan, tanah belahan atas (top soil) di- campur dengan pupuk sangkar matang sebanyak 40 kg. Kemudian tanah dikembalikan, dengan posisi tanah lapisan atas (top soil) tetap di atas dan tanah lapisan bawah (subsoil) tetap di bawah.


Kadang-kadang, sebelum dibentuk lubang tanam tanah tidak sempat dicangkul atau dibajak terlebih dahulu. Untuk mengatasinya, pencangkulan tanah sanggup dilakukan kemudian (setelah tanam), namun haras segera dilakukan (tidak lebih dari tiga bulan setelah tanam). Pencangkulan dimulai dari pinggir lubang tanam dan haras dilakukan secara hati-hati semoga akar tumbuhan pepaya tidak rusak atau putus terkena cangkul.



  • Pelaksanaan Penanaman


Penanaman sanggup dilaksanakan setelah pembuatan lubang tanam final dan waktu tanam telah tiba. Waktu untuk menanam pepaya tergantung pada asal bibit atau benih dan diubahsuaikan dengan keadaan iklim setempat. Jika bibit yang dipakai tidak melalui pesemaian terlebih dahulu (penanaman eksklusif dari biji), waktu tanam yang tepat yaitu empat bulan sebelum demam isu hujan. Jika bibit yang dipakai yaitu bibit hasil semaian, waktu tanam yang tepat yaitu dua bulan sebelum demam isu hujan. Di daerah-daerah berair (yang mempunyai bulan berair sepanjang tahun), penanaman sanggup dilakukan setiap waktu.


Adapun tata cara penanaman pepaya dengan memakai benih (penanaman eksklusif dengan biji) yaitu sebagai berikut.



  1. Tiap-tiap lubang tumbuhan yang sudah diberi tanda dengan aj ir ditanami (diisi) dengan benih pepaya sebanyak 4-5 biji.

  2. Biji ditanam (dibenamkan) ke dalam tanah sedalam 0,5 cm dan ditutup dengan sedikit tanah yang halus.


Adapun tata cara penanaman pepaya dengan memakai bibit asal pesemaian yaitu sebagai berikut.



  1. Tiap-tiap tempat lubang tanam yang sudah dibentuk ditanami dengan tiga batang bibit tanaman.

    Pada tempat lubang tanam yang telah dibuat, mula-mula dibentuk lubang tanam sebesar polybag.

  2. Bibit dilepaskan dari kantong polybag secara hati-hati supaya media tanam tetap menempel pada akar tanaman, tidak rusak atau berhamburan.

  3. Bibit tumbuhan ditanam dengan posisi leher akar tetap berada di permukaan tanah atau permu- kaan tanah bibit sejajar dengan permukaan tanah lahan.

  4.  Tanah di sekitar bibit ditekan-tekan sedikit dengan jari tangan, supaya bibit pepaya sanggup bangkit tegak dan tidak roboh bila turun hujan lebat.


Jika bibit yang hendak ditanam yaitu bibit hasil cangkokan, terlebih dahulu cangkokan dipotong (dilepaskan) secara hati-hati supaya tidak merusak atau melukai batang utama. Penanaman pepaya hasil cangkokan dilakukan dengan cara sebagai berikut: mula-mula pembungkus cangkokan dilepaskan secara hati-hati semoga tanah yang ada dalam cangkokan tidak pecah, kemudian akar beserta tanahnya dimasukkan ke dalam lubang tanam yang lelah dipersiapkan.


B. Pemeliharaan

Pemeliharaan tumbuhan pepaya di dalam kebun mencakup kegiatan- acara penyulaman, pengairan (penyiraman), penyiangan dan penggemburan tanah, pemberian mulsa (penutup tanah), pemupukan, seleksi tumbuhan dan bunga, serta pemangkasan.



  • Penyulaman


Penyulaman dilakukan untuk membuang bibit yang mati atau tidak baik pertumbuhannya. Penyulaman harus dilakukan sesegera mungkin, yaitu antara 1-2 ahad setelah tanam.



  • Pengairan (Penyiraman)


Tanaman pepaya harus disiram setiap pagi dan sore hari secara rutin. Jika sudah berumur satu bulan setelah tanam, frekuensi penyiraman sanggup dikurangi menjadi tiga atau empat hari sekali.



  • Penyiangan dan Penggemburan Tanah


Penyiangan perlu dilakukan jikalau terdapat gulma atau rumput liar di sekitar tumbuhan pepaya lantaran akar tumbuhan pepaya tidak sanggup bersaing dengan gulma atau rumput liar. Bersamaan dengan penyiangan dilakukan juga penggemburan tanah di sekitar tumbuhan pepaya.



  • Pemberian Mulsa


Untuk menjaga kelembapan tanah sanggup dilakukan pemberian mulsa atau epilog tanah. Bahan epilog tanah atau mulsa sanggup berupa serasah, jerami kering, dan sebagainya.



  • Pemupukan


Periode 0-4 bulan setelah lanam merupakan saat-saat yang disebut masa kritis sehingga harus dilakukan pemupukan. Pupuk yang diberikan berupa pupuk buatan pabrik dan pupuk organik (pupuk kandang).


Dosis Pemberian Pupuk

a. Pupuk sangkar sebagai pupuk dasar diberikan bersamaan dengan pembuatan lubang tanaman, sebanyak sekitar 40 kg (dua blek minyak tanah) per lubang tanam.

b. Sebulan setelah tanam dilakukan pemupukan berikutnya. Pupuk yang diberikan terdiri atas 50 g ZA + 50 g TSP atau SP 36 + 25 g KC1 atau ZK per tanaman.

c. Selanjutnya, setiap tiga bulan dilakukan pemupukan dengan 150 g ZA + 100 g TSP atau SP 36 + 50 g KC1 atau ZK per tanaman.

d. Selain sebagai pupuk dasar, pupuk sangkar juga perlu diberikan setahun sekali, yakni sebanyak 40 kg per pohon.



  • Seleksi Tanaman dan Bunga Pepaya


Seleksi hanya sanggup dilakukan dengan melihat bentuk bunganya, sehing- ga seleksi dilakukan setelah tumbuhan pepaya mengeluarkan bunga yang pertama hingga keempat. Bunga pertama akan muncul pada dikala tumbuhan pepaya berumur sekitar empat bulan. Pohon yang dipilih untuk dipelihara yaitu pohon pepaya sempurna, pohon pepaya betina sebaiknya dibuang dengan cara dibongkar atau dicabut.



  • Pemangkasan


Pemangkasan batang pepaya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tumbuhan pepaya yang sudah bau tanah (berumur empat tahun atau lebih).


C. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PEPAYA

A. Hama



  • Tungau Merah (Tetranychus bimaculatus Harv.)

  • Kutu Daun (Myzuz persicae)


B.Penyakit



  • Phytophthora parasitica

  • Bacterium papayae

  • Nekrosis Bakteri (Bacillus papayae Rant.)

  • Penyakit rebah semai atau Damping-off (disebabkan oleh Phytium aphanidermatum, Phytium ultimun, Phytophthora palmivora, atau Rhizoctonia sp.)

  • Busuk Buah Antraknosa(disebabkan oleh Colletotri-M chum gloeosporioides atau C. papayae)

  • Mosaik Pepaya ( disebabkan oleh virus mosaik)

  • Busuk Rhizopus ( disebabkan oleh Rhizopus stolonifer Lind)

  • Penyakit oleh Nematoda (disebabkan oleh Meloidogyne incognita acrita)


D. PANEN


Cara Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar Mulai Dari Pembibitan Hingga Panen Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar


Pohon pepaya mulai berbunga pada umur empat bulan dari waktu menyemai biji. Buah pepaya sudah sanggup dipanen kira-kira enam bulan kemudian. Jadi, panen perdana sanggup dilakukan pada umur ± 10 bulan setelah menyemai biji, tergantung pada varietas atau kultivar yang ditanam. Pemanenan sanggup dilakukan setiap 6-7 hari atau tergantung pada kematangan buah, undangan pasar, dan tujuan pemanenan.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Teknis Budidaya Pepaya Yang Baik Dan Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel