Jatuh Cinta Pada Musang
Ferry Ang tak pernah membayangkan bakal mempunyai klangenan seekor musang. Semula laki-laki 28 tahun itu menganggap satwa omnivora tersebut sebagai hewan “buas” dan galak. “Ngeri jikalau lagi melihat menyeringai sehingga taringnya terlihat,” ujarnya.
Namun, belakangan seorang sahabat memgenalkan anggota famili Viveridae itu lebih bersahabat sehingga laki-laki yang berdomisili di Kebonjeruk, Jakarta Utara itu pun tertarik memelihara pada 2015.
Ferry menuturkan setiap musang ternyata mempunyai perangai berbeda. “Ada musang jinak, agresif, pemalu, bahkan pilih-pilih,” katanya. Boleh jadi ketakutannya di awal berdasarkan Ferry alasannya ialah dia melihat musang yang berperangai agresif. “Padahal musang itu lucu dan menggemaskan menyerupai kucing. Kaprikornus jatuh cinta,” ujarnya.
Feery memelihara musang yang dipanggil Jos di sangkar berterali. Menurut Ferry semoga musang tersebut hidup nyaman, ukuran kandangnya perlu cukup lebar dan panjang. “Biar musang leluasa bergerak ketika beraktivitas selain sesekali dilepas,” ujarnya. Panjang sangkar setidaknya 2 kali dengan lebar sekitar 1 kali panjang tubuh.
Tidak ada pakan khusus yang diberikan Ferry pada musangnya. Namun, pakan tersebut harus mengandung kombinasi sumber karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak. “Saya menunjukkan pisang, pepaya, dan telur rebus bahkan adakala nasi,” tutur Ferry yang memandikan musang 2 kali sepekan itu. Pakan itu ditaruh di wadah alumunium nirkarat.
Belum ada Komentar untuk "Jatuh Cinta Pada Musang"
Posting Komentar