Produk Organik Jadi Gaya Hidup

Marlia menyebutkan alasan kesehatan sebagai pemicu ia rajin mengonsumsi produk organik. Kebiasaan yang dilakukan oleh Marlia itu juga dilakukan Sarwono di Matraman, Jakarta Timur. Sejumlah sayuran daun organik rutin dibeli Sarwono dari supermarket di dekat rumah.
Kalangan selebriti juga banyak mengonsumsi produk organik. Contoh pelantun lagu Yamko Rambe Yamko, Melly Manuhutu. Mantan model iklan tersebut tidak sekadar mengonsumsi, tapi juga berkebun, bahkan menjual sayuran organik bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia).
Berpindah ke Denpasar, Bali, restoran khusus organik milik Marco Leonardus asal Italia yang berada di Renon, Denpasar, selalu ramai dikunjungi turis dan ekspatriat. Restoran itu mengkhususkan diri pada produk organik, terutama kubis, selada, english spinach, french taraggon, radicchio treviso, serta japanese mitsuba. Yang lain italian basil, thai basil, dan sweet marjoram. Total sekitar 20 jenis sayuran organik.

Munculnya banyak sekali warta kesehatan pada produk makanan, menyerupai krisis bovine spongy encephalopathy (BSE) atau penyakit sapi gila, dan sejumlah penyakit lain yang disebabkan E. coli 057:h-7 dan Listeria monocytogenes mendorong peningkatan produk organik. Pemicu lain, banyak bodyshop getol menggunakan produk alami untuk kesehatan.
Menurut FAO, Permintaan konsumen terhadap produk organik terus meningkat. Penyebabnya produk organik lebih enak, lebih sehat, dan erat bagi lingkungan. Survei di Eropa mengatakan 94% responden membeli produk organik. Perputaran uang untuk produk organik dalam 10 tahun mendatang diperkirakan mencapai 100-milyar dolar AS.
Belum ada Komentar untuk "Produk Organik Jadi Gaya Hidup"
Posting Komentar