Wolbachia Hambat Demam Berdarah

Sampai ketika ini penyakit demam berdarah merupakan penyakit penting akhir virus yang ditul Wolbachia Hambat Demam Berdarah


Sampai ketika ini penyakit demam berdarah merupakan penyakit penting akhir virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti kepada manusia.


Setidaknya, 50-juta kasus penyakit demam berdarah terjadi di lebih dari 100 negara dunia. Yang mengkhawatirkan, penyebaran demam berdarah tersebut terus meluas dengan tingkat keparahan wabah.


Kolaborasi internasional yang dipimpin oleh Prof Scott O’Neill dari Universitas Monash di Melbourne, Australia ketika ini memeriksa seni administrasi pengendalian hayati untuk menghentikan penularan demam berdarah.


Pengendalian hayati itu memanfaatkan basil wolbachia. Sejatinya wolbachia yakni basil alami di badan serangga yang jumlahnya mencapai 70%. Bakteri itu tidak dijumpai dalam badan nyamuk demam berdarah Aedes aegypti. Saat basil wolbachia itu nantinya disuntikkan ke badan nyamuk, dia dibutuhkan bekerja menyerupai vaksin. Intinya berdasarkan Prof O’Neill, basil itu akan mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan penyakit demam berdarah di antarmanusia.


Riset itu sebenarnya sudah dilaksanakan semenjak 2005 dengan melibatkan para mahir dari seluruh dunia dengan banyak sekali keterampilan dan pengalaman. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, khusus ilmuwan dan peneliti dari Indonesia dan Australia, ketika ini juga terlibat dalam proyek itu untuk sebuah tujuan besar, yakni menurunkan tingkat penularan demam berdarah di Indonesia, Australia, bahkan seluruh dunia.


Selain Indonesia dan Australia, proyek itu juga dilakukan di Brasil, China, dan Vietnam. Khusus di tanahair, aktivitas Eliminate Dengue Indonesia secara resmi diluncurkan pada September 2011 yang melibatkan Yayasan Tahija, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Monash (Sumber: Kedubes Australia Jakarta).


Belum ada Komentar untuk "Wolbachia Hambat Demam Berdarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel