Bobot Sapi Naik 1,6 Kg/Hari

Kenaikkan bobot pada penggemukan sapi jantan berkisar  Bobot Sapi Naik 1,6 Kg/Hari


Kenaikkan bobot pada penggemukan sapi jantan berkisar 0,7-1,2 kg/hari. Namun di Lembu Jantan Perkasa (LPJ) di Kecamatan Pabuaran, Serang, Jawa Barat, kenaikkan bobot sapi jantan sanggup mencapai 1,6 kg/hari.


Penambahan bobot di atas rata-rata itu alasannya ialah pakan buatan. Pakan terbuat dari gabungan 15 materi ibarat onggok singkong, kulit cokelat, kulit kopi, bungkil kedelai, bungkil kopra, bungkil sawit serta materi cair ibarat molases alias limbah pengolahan tetes tebu.


Onggok singkong paling dominan, jumlahnya mencapai 40-60% dari total pakan. Dari 2 ton pakan jadi, contohnya jumlah onggok mencapai 700 kg. Bahan lain ibarat kulit kopi, bungkil sawit, dan bungkil kopra, maksimal 20% atau masing-masing sekitar 150 kg dari total jumlah pakan.


Seluruh pakan dicampurkan menjadi satu, sebelum diberikan pada bakalan sapi yang siap digemukkan dari jenis brahman cros, limosin, dan simental berbobot 250-300 kg. Selama 100 hari konsumsi, bobot sapi mencapai 400-450 kg/ekor. Sebagian besar materi pakan itu memang kaya gizi. Contoh bungkil sawit. Limbah hasil pengolahan tandan buah segar sawit tersebut mempunyai kandungan protein agresif sampai 15% dan 7% lemak.


Kandungan itu mencukupi nilai kebutuhan protein dan lemak untuk penggemukan sapi, masing-masing sekitar 13% dan 5,6%. Termasuk kebutuhan breeding induk yang butuh 16% protein dan 5,7% lemak. Onggok merupakan sumber karbohidrat. Nilainya dari setiap 100 gram mencapai 34-38% dengan jumlah energi sekitar 147 kalori. Pakan hijauan ibarat rumput tetap diberikan sebagai sumber karbohidrat dan serat.


Peternak pembesar sapi lain juga memakai setidaknya 7 materi pakan. Selain beberapa materi sama ibarat digunakan LPJ, sejumlah peternak memperlihatkan dedak padi. Dedak padi mengandung 10% protein kasar, 11% serat, dan 5% lemak.


Bahkan dibandingkan pakan hijauan rumput sekalipun, kandungan protein dan lemak pada dedak padi jauh lebih tinggi sekitar 25%. Dengan materi itu kenaikkan bobot sapi sanggup mencapai 1,2 kg/hari. Bakalan brahman, peranakan ongole, dan limosin sanggup mencapai bobot 550 kg dari semula 375 kg selama 120 hari.


Idealnya, materi pakan itu gampang diperoleh dan berharga murah. Hal itu terkait biaya produksi. LPJ contohnya memanfaatkan pula limbah penganan wafer yang tak lolos kontrol kualitas dari pabrik. Wafer itu dihancurkan kemudian dibuat balok berdiameter sekitar 15 cm. Limbah roti juga sanggup menjadi materi pakan.


Bahan-bahan itu mempunyai kecukupan nutrisi ibarat kandungan protein 10,7% dan 12% lemak kasar. Namun, limbah tersebut minim serat sehingga persentase derma dihentikan lebih dari 20% dari volume total pakan. Kelemahan lain limbah ialah gampang bercendawan ketika ditaruh pada ruang lembap.


Pembuatan pakan buatan memang perlu mengingat ongkos pakan yang tinggi. Dengan kombinasi 40% pakan konsentrat dan 60% pakan hijauan, ongkos pakan penggemukan sapi mencapai Rp18.000/ekor/hari. Dengan pakan buatan, biaya pakan sanggup ditekan 20-25%, tanpa mengurangi laju kenaikkan bobot sapi.


Belum ada Komentar untuk "Bobot Sapi Naik 1,6 Kg/Hari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel