Konsumsi Beras Rendah Indeks Glikemik

Penderita diabetes mellitus alias penyakit kencing manis perlu menjaga referensi makan Konsumsi Beras Rendah Indeks GlikemikPenderita diabetes mellitus alias penyakit kencing manis perlu menjaga referensi makan. Salah satunya, mengontrol konsumsi nasi. Nasi merupakan sumber karbohidrat yang menghipnotis kadar gula darah. Hal itu terjadi karena badan tidak bisa memproduksi insulin yang bertugas mengubah gula dari karbohidat menjadi energi tubuh. Nasi umumnya mempunyai nilai indeks glikemik (IG) di atas 100.


Sejatinya, nilai indeks glikemik memperlihatkan nilai kadar gula darah sesudah mengonsumsi glukosa murni. Nilai IG glukosa murni ialah 100. Semakin tinggi angka IG, semakin cepat gula darah meningkat pascakonsumsi. Angka IG disebut rendah bila kurang dari 50; sedang, 55-70, dan tinggi bila di atas 70. Nasi putih mempunyai aneka nilai IG dari sedang hingga tinggi sehingga penderita diabetes memang perlu mencermatinya.


Supaya penderita penyakit gula sanggup mengonsumsi nasi, pilih beras dengan nilai indeks glikemik rendah. Di lokal aneka macam sudah beredar merek beras rendah IG menyerupai ponni dari India yang diimpor dari Malaysia. Beras ponni mempunyai nilai IG 60, masuk kategori sedang. Nilai itu sanggup ditekan lebih rendah dengan memperlihatkan pemanasan atau steaming kering hingga nilai IG menjadi 36. Perlakuan tersebut tidak menciptakan nutrisi beras berkurang.


Riset Endang Yuli Purwani dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor, Jawa Barat, memperlihatkan nilai IG sanggup turun dengan pemanasan basah. Perlakuan itu dengan cara merendam gabah dalam air hangat bersuhu 60 derajat Celcius selama 8 jam, kemudian mengukus pada suhu 100 derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu gabah dikeringkan hingga kadar air 14% sebelum disosoh menjadi beras.


Sebenarnya varietas lokal mempunyai potensi sebagai beras rendah IG. Faktanya banyak beras varietas lokal mempunyai IG rendah menyerupai varietas padi cisokan (IG 36), margasari (IG 39), siam mutiara (Ig 48,8), martapura (IG 50), dan ciherang (IG 50). Seluruh beras itu secara alami sudah mempunyai nilai IG rendah tanpa perlakuan sehingga lebih menyehatkan.


Beras mengandung amilosa dan amilopektin yang bertanggungjawab terhadap kenaikan gula darah. Salah satu faktor penentu IG beras ialah kandungan amilosa. Rantai lurus tidak bercabang yang menyusun amilosa menghasilkan ikatan karbon solid sehingga tidak gampang tergelatinasi oleh enzim pencernaan. Oleh alasannya ialah itu penguraian amilosa menjadi gula darah lebih lambat ketimbang amilopektin yang bercabang dan mempunyai struktur terbuka. Bahan pangan tinggi amilosa cenderung lambat menaikkan kadar gula darah daripada materi yang kaya amilopektin.


Belum ada Komentar untuk "Konsumsi Beras Rendah Indeks Glikemik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel