Sukses Konservasi Air Di Universitas Bakrie

 Jakarta Pusat bisa menghemat volume air wudhu  Sukses Konservasi Air Di Universitas Bakrie


Berkat alat pembatas pemikiran atau flow restrictor, Universitas Bakrie di Kuningan, Jakarta Pusat bisa menghemat volume air wudhu (bersuci) dari rata-rata pemakaian 2,8 liter menjadi 0,9 liter/orang. Upaya itu bisa menghemat 67% penggunaan air higienis di Universitas Bakrie.


Penghematan melalui konservasi air itu menjadi bab penting untuk membuat kampus ramah lingkungan. Menurut Rektor Universitas Bakrie, Prof Ir Sofia W Alisjahbana MSc PhD, Universitas Bakrie sangat berkomitmen membuat sikap ekonomis energi di lingkungan kampus. “Penghematan air dan energi itu diwujudkan dalam penelitian dan kurikulum di universitas,” ujar Sofia.


Khusus penelitian melalui dua aspek pendekatan. Aspek pendekatan pertama, yakni penerapan teknologi pada penelitian. Caranya dengan menggunakan alat pembatas pemikiran untuk membatasi volume air wudhu. Alat itu lebih efisien ketimbang penghemat air lain menyerupai solenoid valve.


Sebelumnya rata-rata volume air untuk setiap kali berwudhu 3 liter. Bila terdapat 500 orang berwudhu di kampus minimal 2 kali sehari dikala shalat Dhuhur dan Ashar, volume air terpakai mencapai 9 liter x 500 orang = 4.500 liter. Namun sehabis menggunakan flow restrictor volume terpakai hanya 1.500 liter karena setiap orang cukup menggunakan 1 liter air setiap kali berwudhu.


Aspek pendekatan kedua dilakukan dengan meminta jawaban para pemakai sehabis dilakukan pembatasan volume air berwudhu, termasuk menyelenggarakan seminar pengolahan air wudhu dari asepk agama. “Banyak mahasiswa awalnya keberatan jika berwudhu menggunakan sedikit air karena khawatir tidak sah,” ujar I Made Indradjaja Marcus Brunner ST MT MURP PhD, kepala Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Bakrie


Hasil survei itu menawarkan 98,4% responden baiklah dengan upaya penghematan air berwudhu menggunakan flow restrictor. Hasil survei itu lantas ditindaklanjuti dengan memasang lebih banyak flow restrictor pada beberapa keran air di lingkungan kampus.


Tidak hanya itu Universitas Bakrie juga menggalang kerjasama dengan banyak sekali pihak lokal dan mancanegara untuk pengembangan kurikulum berbasis efisiensi energi. Salah satunya ialah aktivitas hibah Pemerintah Denmark pada Proyek Educational Strengthening and Capacity Building of the Energi Efficient Building Sector in Indonesia. Kerjasama itu berupaya meningkatkan kemampuan dan wawasan di bidang efisiensi energi antara Danish Energi Management (DEM), Aarhus University, dan Universitas Bakrie


Upaya konservasi energi itu membuat Universitas Bakrie meraih Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN 2013) Kategori Inovasi Khusus pada Bangunan. Ajang PEEN 2013 itu diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai bentuk apresiasi bagi institusi pemerintah dan industri dalam upaya efisiensi dan konservasi energi terbaik.


Belum ada Komentar untuk "Sukses Konservasi Air Di Universitas Bakrie"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel