Ramuan Pakan Lele

Di tengah melambungnya harga pakan, meramu pakan lele sanggup menjadi solusi alternatif ketika budidaya anggota keluarga catfish itu. Harap mafhum, pada budidaya perikanan, pakan merupakan biaya terbesar yang mencapai 60-70% dari keseluruhan ongkos produksi.


Oleh alasannya yakni itu, penghematan biaya pakan tanpa mengurangi waktu dan bobot konsumsi yang dicapai menjadi penting. Hal tersebut sanggup mendongkrak keuntungan higienis peternak.


Ramuan pakan apa yang sanggup diberikan? Peternak sanggup memakai banyak sekali materi ibarat bekatul atau dedak hingga ampas tahu. Biasanya komposisi yang digunakan yakni 20-25% dedak halus , 20-25% ampas tahu, dan 20-25% jagung pipilan halus. Komposisi itu sanggup ditambahkan 10% ikan rucah serta 35% tepung tapioka dengan penambahan vitamin C dan B kompleks secukupnya.


Seluruh materi tersebut digiling hingga menjadi campuran liat sehabis ditambahkan sedikit air. Adonan itu lalu dikukus dengan suhu 70-80 derajat Celcius selama 3-4 jam. Adonan yang jadi mempunyai ciri tidak ada penggalan yang berwarna keputihan.


Bila mempunyai mesin pelet campuran tersebut sanggup diproduksi menjadi butian-butiran kecil seukuran permen cicak. Pakan itu sanggup dikeringkan dalam panggangan jikalau hendak disimpan usang selama 1 bulan, contohnya hingga kadar airnya sekitar 2-3%.


Pakan sanggup diberikan dengan cara menaruhnya dalam ganteng bambu. Untuk bak seukuran 5 m x 5 m berkedalaman 60-80 cm sanggup ditaruh 3 ganteng yang diletakkan di pinggir kolam. Untuk populasi lele 25 ekor per meter persegi yang siap dipanen sehabis 45 hari budidaya, setiap tempayan sanggup diisi 1-1,5 kg campuran setiap hari.


Waktu dukungan yakni pagi, siang, dan malam. Jumlah dukungan sanggup ditingkatkan jikalau dalam 1 jam sehabis campuran ditaruh ditempayan habis. Bila tidak habis, kurangi jumlah dukungan campuran pada setiap tempayan.Yang perlu dicermati lele biasanya berebut pakan. Pastikan posisi ganteng agak berjauhan biar konsentrasi populasi di bak terpecah. Harap mafhum jikalau terkonsentrasi di satu tampan, pakan akan berhamburan jatuh ke dasar kolam.


Meskipun lele termasuk ikan demersal alias hidup di dasar, jikalau dasar bak teraduk menciptakan sisa pakan dan kotoran naik dan melepaskan amoniak yang terperangkap. Hal itu sanggup menciptakan kadar oksigen terlarut di air menurun yang sanggup menciptakan lele mabuk bahkan mati. Sebaiknya sehabis lele terlihat kenyang sisa campuran di ganteng segera diangkat.


Biaya pakan buatan memang jauh lebih rendah dari pakan pabrik yang rata-rata mencapai Rp210.000-p245.000 per karung isi 30 kg. Dengan bobot sama ongkos produksi pakan berikut tenaga kerja sekitar Rp135.000-Rp145.000. Dengan kondisi itu terdapat selisih minimal Rp75.000.


Padahal untuk budidaya intensif memakai pakan pabrik setidaknya membutuhkan hingga 16 karung untuk populasi 5.000 ekor. Dengan penghematan Rp75.000 per karung, peternak sanggup menabung Rp1,2-juta selama 45 hari budidaya.


Soal kecukupan minimal 25% protein untuk menjamin pertumbuhan lele tidak terhambat, peternak sanggup memanfaatkan hama ibarat keong mas, keong sawah alias tutut, atau memelihara cacing tanah. Pemeliharaan cacing tanah, contohnya hanya butuh biaya produksi Rp2.500-Rp3.000 untuk produksi 1 kg. Hal itu disebabkan pakan utama cacing yakni sisa sampah organik. Bahan-bahan itu mempunyai kandungan protein 55-60% sehingga sanggup menjamin pertumbuhan lele pesat tanpa perlu mengandalkan pakan pabrik.


Belum ada Komentar untuk "Ramuan Pakan Lele"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel