Budidaya Lele Organik

 Itu dilakukan Syadati di Kabupaten Bogor Budidaya Lele OrganikBudidaya lele organik? Mengapa tidak! Itu dilakukan Syadati di Kabupaten Bogor, Jawa Barat semenjak medio 2015. Budidaya lele organik yang dimaksud itu memanfaatkan aneka materi alami untuk menyediakan pakan alami di kolam, selain pinjaman pakan pabrik.


Dengan cara itu dari bak berukuran 4 m x 6 m, Syadati memanen sekitar 750 kg dari penebaran 300 ekor/m3 ukuran 4-6 cm selama 60 hari pembesaran. Meskipun padat dari kondisi ideal 150-200 ekor/m3, tapi lele-lele itu tumbuh sehat. Cara ini bahkan lebih cepat secara waktu dibandingkan cara konvensional dengan ukuran bibit tebar sama, 80-90 hari.


Aplikasi budidaya lele organik itu menciptakan Syadati sanggup menghemat biaya pakan hingga 50%. Dalam satu siklus produksi, Syadati memperlihatkan 750 kg pelet pabrik (FCR 1). Dengan harga pakan Rp9.000 per kg, Syadati merogoh kocek Rp6,75-juta. Setelah separuh pakan tercukupi dari ketersediaan pakan alami, Syadati hanya mengeluarkan ongkos pakan Rp3,3-juta.


Syadati menjelaskan untuk menumbuhkan pakan alami, ia memfermentasi kotoran sapi selama 30 hari menggunakan ramuan organik yang dibentuk sendiri. Selanjutnya Syadati mencampurkan kotoran binatang fermentasi itu dengan tanah, volume 0,5 kg/m2. “Supaya pakan alami lebih banyak terbentuk berikan limbah sayuran dan buah apkir yang dihancurkan,” ujar Syadati. Setelah seluruhnya diaduk hingga homogen, ia menyiramkan 0,5 liter larutan ramuan organik yang diberi perhiasan 250 gram gula merah cair.


Selanjutnya Syadati menebarkan seluruh materi itu merata di dasar bak kira-kira setinggi 15 cm. Selanjutnya ia memasukkan air hingga ketinggian 5 cm. “Biarkan selama dua pekan hingga air bak berkembang menjadi cokelat kehijauan. Itu menunjukan plankton tumbuh,” kata Syadati.


Setelah itu air bak ditambah hingga setinggi 25-30 cm sebelum bibit lele ditebar. Ramuan organik itu selanjutnya diberikan rutin ke bak setiap pekan dengan takaran ukuran gelas air mineral untuk menjamin ketersediaan pakan alami selama budidaya.


Menurut Syadati pinjaman pakan pabrik tetap dilakukan, tapi hanya sekali sehari dari biasanya 3 kali. Pakan pabrik itu diberikan dikala malam hari pada pukul 19.00. “Pakan pabrik tetap diharapkan untuk menjamin kecukupan nutrisi terutama protein,” katanya. Volume pakan pabrik yang diberikan sebanyak 5% dari total bobot lele yang dibesarkan.


Belum ada Komentar untuk "Budidaya Lele Organik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel