Paria Kontrol Kolesterol
Kolesterol tinggi menjadi persoalan Marjono (45 tahun) di Losarang, Indaramayu, Jawa Barat. Padahal kegemarannya menyantap makanan berdaging dan berlemak ibarat sop buntut sulit dikekang. Walhasil setiap kali sesudah makan makanan berlemak tersebut, rasa sakit mendera kepala Marjono. “Tengkuk terasa kaku dan pegal,” katanya. Marjono mafhum tanda-tanda itu menandakan kolesterol melambung tinggi.
Marjono memang menyimpan obat dokter untuk menurunkan kolesterol yang melambung. Namun, belakangan kebiasaan mengonsumsi obat kimia itu mulai berdampak di lambung. Setiap kali sesudah meminum obat penurun kolesterol itu, lambungnya terasa perih. “Saya pikir terkena penyakit mag,” ujar ayah 3 anak itu yang alih-alih mengonsumsi pula obat-obat penurun asam lambung.
Kondisi yang selama hampir 2 tahun semenjak 2014 itu menciptakan kesehatan Marjono berangsur-angsur menurun. “Saya praktis sakit dan jantung jadi sering berdebar-debar,” tuturnya. Khawatir kondisinya tidak kunjung membaik, Marjono kasak-kusuk mencari informasi cara alami menurunkan kolesterol. Pucuk dicinta ulam tiba, dikala dia berjumpa seorang penjual jamu gendong yang memberitahunya resep sederhana mengatasi kolesterol: konsumsi paria.
Sejak itu Marjono mulai rajin menyantap paria. Marjono mengukus sebuah paria setiap hari dan menyantapnya dikala makan siang. Konsumsi rutin selama 2 ahad memperlihatkan hasil menggembirakan. “Saat makan sop buntut sudah tidak pusing lagi. Lambung juga tidak perih,” katanya. Sejak itu pula obat kimia ditinggalkan wiraswasta yang sampai sekarang tetap rutin mengonsumsi paria.
Sejatinya badan memerlukan lemak dari makanan sebagai sumber energi. Namun, lemak berlebih di badan akan tersimpan di jaringan adiposa dalam bentuk utama trigliserida. Trigliserida tinggi darah seringkali dihubungkan dengan kegemukan alias obesitas.
Selain trigliserida, komponen lemak lain yaitu kolesterol yang berperan sebagai prekursor asam empedu. Kolesterol juga berfungsi sebagai prekursor dari aneka macam hormon steroid. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut di darah. Itu sebabnya kolesterol sanggup memicu penyakit jantung koroner dan stroke lantaran mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).
Riset Jayosooriya dan rekan pada 2000 serta Sinta Sriutami dari Program Studi Ilmu Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan IPB pada 2008 membuktikan paria Momordica charantia mempunyai kegunaan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada binatang percobaan tikus.
Sudah begitu paria juga mempengaruhi metabolisme glukosa dan lemak yang sanggup menetralkan imbas dari konsumsi makanan berlemak tinggi ibarat yang dilakukan Marjono. Senyawa cucurbitaceae alias zat pahit pada paria diketahui paling banyak berperan, selain senyawa momordikosid, momorkarin, momordisin, momordin, serta asam trikosapat untuk menjadi musuh kolesterol.
Belum ada Komentar untuk "Paria Kontrol Kolesterol"
Posting Komentar