Kebun Organik Dan Hidroponik Di Kamboja
Warga di Kecamatan Sasar Sdam, Kabupaten Puok, Kamboja selama ini mengandalkan pasokan aneka sayuran dari Siem Reap. Siem Reap yang menjadi lokasi favorit wisatawan karena mempunyai situs Angkor Archaeological Park yang di dalamnya terdapat candi Angkor Wat dan Angkor Thom itu memang pusat pertanian terdekat Sasar Sdam.
Namun ketergantungan itu perlahan mulai ditinggalkan sesudah di kecamatan seluas 55,29 km2 tersebut bangkit kebun organik dan hidroponik yang dikelola Happy Farm. Luas lahan budidaya memang tidak besar, sekitar 3,5 ha, tetapi keberadaan farm itu melecut warga untuk ikut bertanam sayuran.
Selama ini lahan-lahan di kecamatan berpopulasi sekitar 13.000 jiwa itu memang tidak pas digunakan bercocok tanam. Harap mafhum kondisi tanahnya cenderung miskin hara. Namun belakangan kondisi itu berubah sesudah lahan-lahan itu pelan-pelan diperbaiki struktur tanahnya melalui pinjaman pupuk kotoran kerbau dan sekam. Butuh waktu 4 tahun sebelum lahan itu siap dipakai.
Happy Farm menjadi penggagas aktivitas tersebut. Farm itu menanam aneka sayuran ibarat okra, bawang daun, labu, selada, mentimun, dan tomat. Beberapa buah ibarat pepaya, melon, serta jeruk juga ditanam. Sebagian komoditas pertanian itu tumbuh subur di tanah secara organik ibarat pepaya, labu, bawang daun, dan okra. Berbeda dengan selada dan tomat yang dibudidaya secara hidroponik.
Sejatinya upaya menanam aneka sayuran itu menjadi penting mengingat selama ini Kamboja sangat bergantung kepada impor untuk memenuhi materi pangan termasuk sayuran. Hal itu terjadi karena pekebun tidak sanggup konsisten menjaga kualitas dan sulit menjamin kontinuitas. Bayangkan impor Kamboja setiap tahun untuk materi pangan, ibarat dilansir The Phnom Penh Post mencapai US$500-juta. Negara pengimpor utama yaitu Vietnam.
Khusus komoditas yang ditanam secara organik, memang tidak mempunyai sertifikasi organik. Meski demikian aplikasi budidaya tetap mengacu kepada standar pertanian organik dengan menghindari pemakaian pestisida dan pupuk kimia. Itu ditunjang pula pemilihan komoditas yang minim penyemprotan pestisida serta pemakaian greenhouse untuk meminimalisir serangan hama. (Foto: hortidaily)
Belum ada Komentar untuk "Kebun Organik Dan Hidroponik Di Kamboja"
Posting Komentar