Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (6): Keju Sehat Bagi Jantung

Bagi Jaka Surya (54 tahun) di Bintaro, Tangerang Provinsi Banten, menyantap keju merupakan hal terlarang semenjak 8 tahun lalu. “Keju tidak baik bagi jantung,” ujar laki-laki yang menjalani operasi bypass jantung di Rumahsakit Pertamina pada 2010 itu.

Keyakinan Jaka itu juga diyakini oleh sekelompok orang di banyak sekali cuilan dunia. Pun para ilmuwan sehingga memicu kontroversi manfaat keju bagi jantung. Biang keroknya ialah lemak jenuh pada keju yang selama ini terbuat dari lemak susu. Berbagai riset menawarkan lemak jenuh sanggup memicu penyakit kardiovaskuler.

Inovasi Prof Dr Ir Evy Damayanthi MS dari IPB yang ditampilkan pada 10th Agrinex Expo 2016 boleh jadi menjadi solusi bagi Jaka Surya biar tetap sanggup mengonsumsi keju. Inovasi itu dilakukan dengan menggantikan lemak susu menggunakan minyak jagung atau minyak bekatul dalam susu sapi skim. Subsitusi itu otomatis menciptakan keju berlimpah lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung.

Inovasi yang menghasilkan keju berwarna putih itu juga menjumpai kadar tinggi kandungan linoleat, yakni 41,5% asam lemak linoleat serta 3,9% linoleat. Kadar tinggi tersebut sangat manjur untuk menurunkan total kolesterol darah. Pun total lemak yang tereduksi menjadi 21,9% dibandingkan keju umunya, 39,6%.

Proses pembuatan keju sehat itu menggunakan starter Streptococcus lactis sp, Bifidobacteria longum, dan rennet dari Marschall kapang Mucor meihei. “Pengolahannya melalui emulsi minyak nabati yang kaya asam lemak tak jenuh,” ujar Evy Damayanti. Nah, sekeping keju sehat berbobot sekitar 70 gram itu mengandung 154 kkal energi, 14,35 gram protein, 7 gram lemak, dan 8,47 gram karbohidrat. Sangat menyehatkan. Anda tertarik mengonsumsinya?

Bagikan Artikel ini