Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (5): Kerajinan Tongkol Jagung

Ira Widya tak menyangka jikalau wadah tisu yang dijumpainya di stan Natural Handycraft Ethnic Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (5): Kerajinan Tongkol JagungIra Widya tak menyangka jikalau wadah tisu yang dijumpainya di stan Natural Handycraft Ethnic pada 10th Agrinex Expo 2016 berasal dari tongkol jagung. “Saya pikir dari kayu rotan,” ujar wanita 29 tahun itu. Namun sehabis dicermati lebih seksama, Ira menyadari ulir-ulir, tanda khas dari tongkol jagung itu. “Luarbiasa ternyata tongkol jagung sanggup menjadi olahan bagus menyerupai ini,” katanya.


Adalah Adalah Edie Junedi yang memanfaatkan limbah tongkol jagung tersebut menjadi banyak sekali kerajinan cantik, menyerupai kap lampu, partisi, tatakan gelas, wadah tisu sampai tas laptop. Harga yang ditawarkan bervariasi antara Rp100.000-Rp3-juta tergantung jenisnya. “Kap lampu ini sekitar Rp1,4-juta,” ujar Wawan, staf Natural Handycraft Ethnic yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.


Wawan menuturkan untuk sanggup memperoleh tongkol jagung siap olah menjadi kerajinan perlu waktu cukup lama. “Tongkol jagung perlu dijemur atau dikeringanginkan selama setidaknya 7 bulan semoga kadar airnya sedikit,” ujarnya. Bebeja.com yang mencoba memegang tongkol jagung berumur 7 bulan itu mendapati tongkol jagung yang nyaris sekeras batu. Penjemuran juga bertujuan mematikan cendawan yang sanggup merusak tongkol.


Ira Widya tak menyangka jikalau wadah tisu yang dijumpainya di stan Natural Handycraft Ethnic Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (5): Kerajinan Tongkol Jagung


Ira Widya tak menyangka jikalau wadah tisu yang dijumpainya di stan Natural Handycraft Ethnic Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (5): Kerajinan Tongkol Jagung


Belum ada Komentar untuk "Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (5): Kerajinan Tongkol Jagung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel